Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Menjajal Kapal Pinisi Pertama di Batam Bersama Menteri Sandiaga Uno, Berapa Tarifnya?

Kapal pinisi ini dapat menjadi tambahan layanan wisata untuk turis mancanegara di Batam, terutama dari Malaysia dan Singapura

10 Januari 2024 | 08.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Batam - Wisata di Kota Batam terus bertambah belakangan ini. Yang terbaru adalah kehadiran kapal pinisi, mirip dengan yang ada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pinisi adalah sebutan untuk kapal tradisional yang digunakan oleh pelaut dari Suku Bugis, Konjo, dan Mandar di Sulawesi Selatan. Kapal ini telah dimodifikasi menjadi penginapan yang unik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapal pinisi di Batam berlabuh di depan Restoran Kopak Jaya 007 Seafood, tidak jauh dari Jembatan Barelang Batam. Dari jembatan ini, kita bisa melihat dengan jelas kapal pinisi berlayar, memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung.

Kapal pinisi memiliki bentuk mirip kapal pesiar kecil, dengan ciri khas layar yang terkembang. Pada masa lalu, kapal para pelaut Bugis ini mengandalkan layar terkembang karena belum menggunakan mesin.

Tempo berkesempatan menikmati senja di atas kapal pinisi bernama KLM Dragon Net 01, bersamaan dengan kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, awal Januari 2024 lalu.

Wisatawan kini bisa menikmati keliling perairan Kepulauan Riau dengan kapal phinisi (Dok. Kemenparekraf)

Senja yang Menakjubkan

Seperti di hotel atau resor, pengunjung disuguhi minuman pembuka saat pertama kali menapakkan kaki di Kapal Pinisi Dragon Net. Petugas kapal dengan seragamnya menyambut tamu dengan ramah.

Kapal pinisi memang terlihat unik, dengan desain yang berbeda dari kapal-kapal biasa. Bahkan, beberapa kapal kecil warga Batam berhenti hanya untuk berswafoto dengan kapal ini.

Pada hari tersebut, papal pinisi tidak berlayar jauh, hanya melintasi sekitar Jembatan Barelang. Para tamu kapal tidak hanya menikmati pemandangan Jembatan Barelang, tetapi juga menyaksikan senja yang memukau. Langit di sebelah barat mulai memerah, menciptakan momen yang tidak bisa diabaikan untuk berfoto.

Suguhan yang dinikmati tamu di kapal pinisi Dragon Net Batam dalam pelayaran awal Januari 2024 (TEMPO/Yogi Eka Sahputra)

Fasilitas di Kapal Pinisi Dragon Net

Kapal pinisi memiliki setidaknya tiga dek. Dek paling atas menjadi tempat favorit karena menyajikan pemandangan 360 derajat laut dan pulau-pulau kecil di sepanjang perairan.

Dek paling atas juga dilengkapi dengan tempat duduk dan meja melingkar. Di meja ini, pengunjung dapat menikmati hidangan, termasuk hidangan seafood khas Batam. Menteri Sandiaga Uno pun turut menikmati hidangan di sini.

Dek tengah adalah ruang kendali kapten. Kapal Pinisi Dragon Net memiliki kecepatan maksimal 7 knot. Di belakang ruang kapten, terdapat dua kamar untuk tamu dengan balkon yang menghadap ke laut. Kapal ini memiliki total 7 kamar, termasuk dua kamar suite, dua kamar deluxe, dua kamar standar, serta family room dan ruang karaoke di atas kapal.

Sebelum mencoba sensasi liburan di kapal ini, wisatawan dapat membeli tiket masuk sesuai paket melalui batamislandgetaway.com. Tarifnya bervariasi sesuai dengan paket yang dipilih dan lamanya kita bermalam di atas pinisi tersebut.

Ada paket Shared Jumbo Kabin dibandrol dengan 95 dollar AS atau sekitar Rp1,4 juta. Standard cabin 149 dollar AS atau sekitar Rp2,3 juta, dan Deluxe with Sea View 199 dollar AS atau sekitar Rp4 juta.

Dari atas kapal kita tidak hanya untuk menikmati senja, tapi juga ada paket untuk melakukan kegiatan selam dan snorkeling.

Sandiaga Uno Terkesan dengan Keindahan Senja

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku terkesan dengan pemandangan senja dari kapal pinisi. "Momen paling berkesan adalah senja yang indah, apalagi saat menjalankan salat magrib dan jamak takdim isya di atas pinisi," ujarnya usai mengunjungi kapal tersebut.

Menurut Sandiaga, kapal pinisi ini dapat menjadi tambahan layanan wisata untuk turis mancanegara, terutama dari Malaysia dan Singapura, yang memiliki minat khusus pada wisata berbasis sejarah. "Kapal ini memiliki nilai sejarah, dan diharapkan menjadi pilihan bagi wisatawan, terutama dari Malaysia dan Singapura," tambahnya.

Selain itu, penambahan destinasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, mendukung target 4,4 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2024. "Saya sangat merekomendasikan wisatawan untuk mencoba wisata kapal pinisi di Batam ini, apalagi makanan seafoodnya lezat," kata Sandiaga.

YOGI EKA SAHPUTRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus