Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Omah Budoyo Jogja, Destinasi Wisata Kriya, Seni, Budaya yang Baru di Yogyakarta

Omah Budoyo Jogja terletak di Jalan Karangkajen Nomor 793, Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta.

9 Oktober 2021 | 11.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno berkunjung ke Omah Budoyo Jogja di Kota Yogyakarta pada Kamis, 7 Oktober 2021. Foto: Antaranews

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyambut kehadiran destinasi wisata baru di Kota Yogyakarta. Namanya adalah Omah Budoyo Jogja. Sandiaga berkunjung ke tempat yang berlokasi di Jalan Karangkajen Nomor 793, Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, itu pada Kamis, 7 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sandiaga Uno mengatakan Omah Budoyo Jogja yang merupakan galeri seni ini akan menopang dua pilar bagi masyarakat, yaitu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan kewirausahaan. "Kita akan melihat bagaimana kehadiran Omah Budoyo Jogha berdampak pada kebangkitan serta pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga Uno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Omah Budoyo Jogja adalah ruang rupa yang menghadirkan beragam produk ekonomi kreatif, mulai dari kerajinan tangan atau kriya, mode, dan kuliner. Berbagai produk tersebut adalah hasil kerja perajin lokal. Di sana juga terdapat berbagai aktivitas dalam kelas-kelas khusus.

Ada empat zona di Omah Budoyo Jogja. Pertama, galeri yang menjadi ruang bagi seniman untuk memamerkan karya. Setiap dua bulan sekali, galeri ini akan menghadirkan pameran karya seniman yang berbeda. Kedua, restoran yang menyajikan makanan khas Jawa.

Ketiga, pendopo yang menjadi ruang kelas untuk membatik, membuat keramik, yoga, melukis, bermain gamelan, dan macapat atau puisi tradisional Jawa. Keempat adalah toko yang menawarkan beragam produk ekonomi kreatif.

Kkurator dan pemilik Omah Budoyo Jogja, Warwick Purser berharap ruang rupa kreatif ini bermanfaat bagi seniman lokal, para perajin, masyarakat sekitar, dan wisatawan. "Kami ingin menumbuhkembangkan kecintaan masyarakat pada tradisi dan produk lokal agar bisa bersaing dengan produk luar. Sebab dari sisi kualitas dan cerita, semua yang kita miliki ini punya potensi yang sangat besar," ujarnya.

Baca juga:
Diskresi Sandiaga, Destinasi Yogyakarta Boleh Terima Anak Usia di Bawah 12 Tahun

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus