Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak hal yang membuat paspor dianggap tidak sah. Selain robek atau basah, paspor juga bisa tidak berlaku karena coretan iseng. Hal itulah yang dialami seorang penumpang pesawat di Glasgow, Skotlandia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gunasekaran Kumar, 37, berencana berangkat ke India dari Edinburgh bersama dengan istrinya, Anita, dan kedua anaknya. Namun, istrinya dilarang masuk pesawat karena terdapat coretan iseng anaknya di paspornya. Paspor tersebut dianggap tidak berlaku lagi. Karena dilarang tebang, dia menuntut ganti rugi hampir 11.000 poundsterling atau sekitar Rp222,4 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keluarga tersebut mengalami kerugian sebanyak 2.080 poundsterling atau sekitar Rp42 juta dari pembelian tiket. Tapi karena masalah paspor Anita, keluarga tersebut dianggap tidak hadir dalam penerbangan. Akibatnya, mereka harus membeli tiket baru dengan kartu kredit.
Kronologi Penolakan
Keluarga tersebut terbang dengan Qatar Airways dari Edinburgh ke Chennai, India. Namun, begitu mereka tiba di meja check-in, petugas mengatakan bahwa paspor India milik Anita tidak dapat digunakan. Petugas check-in dilaporkan membawa paspor tersebut untuk berbicara dengan petugas imigrasi di Chennai. Ketika kembali, mereka mengonfirmasi bahwa dia tidak dapat naik pesawat.
“Setelah memeriksa semua paspor, mereka mengklaim bahwa paspor istri saya rusak karena dicoret-coret oleh putri saya,” kata Kumar kepada GlasgowLive.
Paspor Dianggap Rusak
Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan paspor dianggap rusak dan harus diganti jika detailnya tidak dapat dibaca, halamannya robek atau hilang, ada lubang di dalamnya, sampulnya terlepas atau jika ada noda di atasnya, seperti tinta atau kerusakan akibat air.
Pemerintah India menyarankan agar pelancong mengajukan kembali paspor baru jika rusak, meskipun nomor paspor terbaca, nama terbaca, dan fotonya masih utuh.
Kumar mengklaim kepada media bahwa ia berbicara dengan petugas imigrasi di India sendiri dan akhirnya diberi tahu bahwa istrinya akan diizinkan untuk bepergian asalkan ia mengajukan paspor baru saat kembali ke Inggris.
Ia mengklaim bahwa staf Qatar Airways terus menolak check-in untuk penerbangan tersebut, meskipun hanya dia dan kedua putrinya yang masih kecil yang dapat check-in. Lalu, ia mengatakan bahwa ia mendapat kabar melalui telepon, keluarganya bisa terbang setelah paspor Anita diurus, entah oleh siapa, tetapi harus membeli tiket baru seharga 4.000 poundsterling atau sekitar Rp81 juta
"Kami kemudian memesan tiket dengan Emirates dan terbang ke Chennai dan kembali tanpa masalah dengan paspor yang sama," kata Kumar.
Tuntut Ganti Rugi
Keluarga tersebut mengajukan keluhan kepada Qatar Airways dan mereka ditawari kompensasi untuk tiket Anita serta pengembalian uang untuk tiga tiket lainnya. Namun, Kumar menolaknya dan menuntut ganti rugi sebesar £10.969 atau Rp222 juta dari Qatar Airways untuk biaya tiket, ganti rugi karena ketinggalan penerbangan, penggantian biaya tiket Emirates, serta bunga.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Qatar Airways mengaku menyesal atas kejadian yang dialami keluarga Kumar. "Tim layanan pelanggan kami telah menghubungi pelanggan tersebut," katanya, seperti dilansir dari The Independent.
Paspor rusak sering kali membuat perjalanan batal. Pada April, bintang Geordie Shore Vicky Pattison ditolak naik pesawat easyJet karena ada bagian kecil dari paspornya digigit anjing.
EasyJet mengatakan mereka tidak dapat mengizinkan penumpang untuk melakukan perjalanan pada penerbangan dengan dokumen yang rusak sedemikian rupa sehingga keasliannya dipertanyakan.