Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, berupaya memfasilitasi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah setempat untuk bisa berjualan di stan rest area atau tempat peristirahatan tol Ngawi-Solo yang baru beroperasi.Kadin berharap rest area itu bisa menjadi etalase produk UMKM Ngawi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kadin Ngawi akan berkirim surat ke pemerintah untuk mendapatkan dukungan akses tersebut. Dan pastinya rest area tol Ngawi ini bisa menjadi semacam etalase produk UMKM Ngawi," ujar Ketua Kadin Kabupaten Ngawi Siras Santoso di Ngawi, Sabtu, 15/12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pernah mengatakan di Ngawi terdapat destinasi wisata sejarah seperti Benteng Van Den Bosch dan Museum Trinil. Wisata peninggalan sejarah lainnya seperti Rumah Dr. Radjiman Wedyodiningrat, tokoh pendiri BPUPKI (Badan Pergerakan Usaha Persiapan Kemerdekaan.
Dengan dibukanya Tol Solo-Ngawi diharapkan arus wisatawan ke kota-kota yang dilalui ruas ini semakin besar, seperti Karanganyar, Sragen, Purwodadi, dan Ngawi. "Destinasi wisata di sepanjang Solo sampai dengan Ngawi cukup banyak," kata dia. Dengan meningkatnya arus pelancong ini keberadaan etalase UMKM tentu sangat dibutuhkan juga.
Siras mengatakan upaya membuka akses berjualan di rest area tol Ngawi-Solo merupakan langkah dan komitmen Kadin Ngawi untuk memacu perkembangan dan pertumbuhan pelaku bisnis UMKM di wilayahnya. Lebih luas lagi, upaya tersebut juga sebagai bagian dari tugas Kadin Ngawi untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.
Ia menambahkan, Kadin juga akan berupaya maksimal meningkatkan daya saing usaha agar bisa terus berkembang seiring dengan percepatan dunia usaha dan dunia industri, termasuk UMKM. "Jaringan pemasaran juga akan kami perluas dengan melakukan promosi ke berbagai daerah sampai ke luar negeri," tambah Siras.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya Kabupaten Ngawi memiliki banyak potensi usaha yang belum tergarap maksimal, mulai dari pertanian, peternakan, jasa keuangan, perdagangan, hingga sektor UMKM. Agar kinerja ekonomi Kabupaten Ngawi bisa dipacu, Kadin Ngawi akan tetap menjalin kerja sama dan sinergi yang cukup baik dengan pemerintah kabupaten, termasuk juga dengan berbagai dinas terkait.
Hal itu untuk mewujudkan iklim usaha yang transparan dan profesional dalam meningkatkan potensi perekonomian daerah. Selain itu, guna mempererat hubungan dengan pemerintah daerah, Kadin ingin mengajak Pemerintah Kabupaten Ngawi melakukan promosi potensi daerah kepada para investor, baik dalam maupun luar negeri agar dapat menanamkan investasinya di Ngawi.
Seperti diketahui, Kadin Ngawi selama empat tahun terakhir terus berupaya bersinergi dengan pemda setempat dalam membangun perekonomian Kabupaten Ngawi. Organisasi pengusaha di bidang ekonomi tersebut memiliki anggota sekitar 80 pengusaha dari berbagai sektor usaha, di antaranya dari sektor industri mebel, perkebunan, peternakan, pertanian, jasa, industri pariwisata, jasa konstruksi, UMKM dan lainnya.