Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu masalah yang kerap dialami wisatawan adalah pakaian kusut. Baik menggulungnya atau menggunakan packing cube pakaian tidak bisa benar-benar rapi. Kalau beruntung bisa menggunakan setrika yang disediakan hotel. Jika tidak ada, bisa mencoba tips yang diberikan seorang pramugari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saskia Sekhri, mantan awak kabin British Airways, memiliki tips yang mungkin tidak banyak diketahui. Salah satunya, kalau membawa mantel, outer atau pakaian yang butuh perlakuan khusus, dia menyarankan untuk menggunakan lemari pakaian di dalam pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alih-alih memasukkannya ke bawah kursi di depan, coba bertanya kepada awak kabin apakah ada ruang. Awal kapal sendiri biasanya menggunakan lemari pakaian di pesawat untuk menggantukan blazer atau rompi selama bertugas. Sedangakn barang barang lainnya disimpan di loker atas.
Saskia mengatakan bahwa banyak pesawat memiliki lemari pakaian dalam pesawat, dan penumpang dapat menggunakannya. Terutama pesawat penerbangan jarak jauh.
'Beberapa pesawat jarak pendek (seperti A319/320/321) mungkin telah dikonfigurasi ulang untuk menampung peralatan keselamatan seperti kursi roda di dalam pesawat atau hanya untuk memaksimalkan ruang karena dapur jarak pendek cukup sempit. Tetapi sebagian besar pesawat jarak jauh memiliki beberapa lemari pakaian, jadi tidak ada salahnya menanyakannya," katanya.
Menurut Saskia, biasanya wisatawan yang membayar layanan premium yang meminta ruang untuk menyimpan tas atau jas. Namun tempat ini dapat dimanfaatkan oleh semua orang.
"Saya selalu menawarkan untuk menggantungkan mantel panjang/rapi untuk pelanggan mana pun selama menaiki pesawat. Tidak ada yang lebih buruk daripada mantel yang kusut," katanya, seperti dilansir dari laman Metro UK.
Selain tips menyimpan pakaian di peswat, Saskia bekerja sama dengan Joule, membagikan tips packing dengan hand luggage.
1. Menggunakan packing cube kompresi
Menurut Saskia, alat ini dapat menghemat banyak ruang. Terutama sweter, syal, dan mantel bisa dikompresi hingga ukurannya lebih kecil. Dengan begitu akan menyisakan ruang untuk semua kebutuhan yang lain.
2. Membawa pakaian monokrom
Mengemas pakaian dengan warna-warna netral atau monokrom akan memungkinkan untuk memadupadankan pakaian saat bepergian. Cara ini akan menjadi capsule wardrobe yang dapat di bawa-bawa.
3. Gunakan pelapisan dengan kain ringan.
Daripada mengemas jumper besar, bungkus lapisan dasar yang terbuat dari bahan seperti wol merino atau rangkaian HeatTech karena bahan ini memberikan kehangatan yang sangat baik tetapi tanpa beban.
4. Bersiaplah menghadapi suhu yang lebih dingin di pesawat.
Suhu di pesawat akan turun begitu mengudara dan sebagian besar maskapai penerbangan jarak pendek tidak lagi menyediakan selimut dan bantal. Ambil tindakan pencegahan dengan mengenakan pakaian berlapis tambahan untuk berjaga-jaga jika kedinginan. Lapisan dasar dan bahan termal sangat bagus untuk digunakan di pesawat dan Anda akan tetap membutuhkannya untuk liburan musim dingin.
5. Pastikan hotel memiliki setrika
Sebelum bepergian dapat memeriksa terlebih dulu apakah hotel yang akan diinapi memiliki setrika yang tersedia untuk digunakan pada saat kedatangan atau tidak. Dengan begitu, dapat memprioritaskan ruang di koper tanpa khawatir jika ada kemeja atau celana yang mungkin kusut saat dikemas terlalu rapat di dalam tas.