Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu film horor kembali meramaikan dunia perfilman Indonesia yang berjudul Vina: Sebelum 7 Hari. Film garapan Anggy Umbara ini diangkat dari kisah nyata yang telah meraih lebih dari 3 juta penonton sampai hari ke-9 penayangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sampai hari ke 9, 3.583.840 orang ingin membela keadilan Almarhumah Vina” tulis keterangan dalam unggahan Instagram @vinasebelum7hari.movie, pada 17 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun jutaan orang sudah menyaksikan kisah pembunuhan Vina, tetapi beberapa orang memberikan kritik terhadap film ini. Beberapa orang menilai film ini mengeksploitasi korban untuk mendatangkan keuntungan. Tidak sedikit pula orang yang ingin memboikot film karya Anggy Umbara ini di bioskop sebagai bentuk penghormatan kepada Vina.
Lantas, bagaimana sebenarnya sosok Anggy Sumbara, sutradara yang mengarahkan proses pembuatan film ini?
Berdasarkan indonesianfilmcenter, Anggy Umbara lahir pada 21 Oktober 1980 di Jakarta yang merupakan sutradara film berbakat. Sebelum menjadi sutradara, ia mengawali karier sebagai penulis skenario sejak masih menempuh pendidikan jenjang sekolah menengah atas (SMA). Lalu, ia mulai melebarkan sayap ke ranah lain sebagai editor pada usia 20 tahun. Masih tetap meneruskan hobinya menulis, ia mulai duduk di kursi penyutradaraan satu tahun kemudian melalui debut dalam video musik band Metal, Purgatory.
Pada awal 2004, Anggy meneruskan niatnya dengan serius menjadi sutradara dalam industri periklanan dan video musik. Ratusan iklan dan puluhan video musik dari berbagai artis digarap oleh Anggy. Adapun, artis yang membuat video musik dengan sentuhan tangan Anggy, seperti Dewa 19, Agnes Monica, D'masiv, Bunga Citra Lestari, Indah Dewi Pertiwi, Letto, Afgan, Nidji, Samsons, Sherina, Peterpan, Geisha, Ridho Rhoma, Iwan Fals, dan ST 12. Bahkan, ia juga pernah menyutradarai video musik Indah Dewi Pertiwi yang dikabarkan sampai mendapat pendapatan sebesar Rp1 miliar.
Barulah, pada 2012, Anggy memulai karya perdana di industri film layar lebar melalui film Mama Cake. Namun, film perdananya kurang mendapatkan kesuksesan komersial di box office. Meskipun tidak meraih kesuksesan, tetapi ia tidak pantang menyerah untuk tetap menyelami dunia perfilman.
Satu tahun setelah perilisan Mama Cake, Anggy membuat film yang bekerja sama dengan Falcon Pictures berjudul Coboy Junior The Movie. Melalui film ini, ia berhasil meraih kesuksesan dengan pencapaian mendatangkan lebih dari 700.000 penonton. Sejak film Coboy Junior The Movie, nama Anggy mulai melambung sebagai sutradara.
Setelah itu, ia meraih pencapaian lebih tinggi melalui Comic 8 yang dalam 11 hari penayangannya sudah menembus angka satu juta penonton. Selanjutnya, ia semakin sering membuat beberapa film dengan beragam genre, seperti 3 (2015), Suzzana: Bernapas dalam Kubur (2018), Sabar Ini Ujian (2020), dan Jin & Jun (2023). Bahkan, melalui film 3, ia memenangkan Festival Film Bandung sebagai Sutradara Terpuji.
Saat ini, film terbaru Anggy Umbara berjudul Vina: Sebelum 7 Hari masih tayang di bioskop Tanah Air. Film yang ramai dibicarakan publik ini dibintangi oleh Nayla Purnama, Lydia Kandou, Yusuf Mahardika, Gisellma Firmansyah, dan Fahad Haydra.
RACHEL FARAHDIBA R | RADEN PUTRI