Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Situs Monster Divers menyebut Pulau Weh keindahan alam Indo-Pasifik, yang mempertemukan keindahan Samudra Hindia dan Lautan Pasifik. Secara geografis, Pulau Weh merupakan bagian dari Provinsi Aceh, dengan Sabang sebagai ibu kotanya. Pulau Weh merupakan pulau vulkanik dengan akomodasi bagi penyelam terkonsentrasi di Gapang, Iboih dan Sumur Tiga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terletak di konvergensi lautan India dan Pasifik, Pulau Weh adalah pulau indah yang tak terjamah. Masih menurut Monster Divers, Pulau Weh mampu menjaga ekosistemnya dan menjadi rumah bagi beragam spesies ikan, seperti penyu, hiu, pari, lumba-lumba dan staf pelagis. Dengan lebih dari 20 tempat menyelam, Pulau Weh memiliki reputasi sebagai salah satu situs selam terbaik di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagian barat laut pulau tersebut telah dinyatakan sebagai cagar satwa liar oleh pemerintah Indonesia. Untuk melindungi spesies langka di darat dan laut. Inilah destinasi selam di Pulau Weh, sebagaimana dirangkum Tempo.
Batee Tokong
Batee Tokong memiliki dinding batu bawah air ini merupakan habitat hiu, gurita, lionfish, scorpion fish, frog fish, hingga nudibranchs. Dari Sabang, Batee Tokong (Batu Tengah) bisa dijangkau dengan speedboat sekitar 20 menit perjalanan.
Rupa Batee Tokong adalah daratan berbentuk bundar dengan terumbu karang di atasnya. Bagian tengah batu itu mencuat ke atas, membentuk tebing yang ditutupi terumbu karang berbentuk kipas elebar 40 meter di ke dua sisi dindingnya. Di sisi utara, penyelam bisa menemukan dataran berterumbu karang sedalam 24-28 m, 'Shark Plateau'. Lembah ini merupakan rumah hiu terumbu ujung hitam dan putih, hiu terumbu abu-abu, dan juga beberapa silvertip.
Pantee Peunateung
Berarti 'Teras sawah', merupakan area penyelaman dalam dan bukan untuk penyelaman rekreasi biasa. Terumbu karangnya menghampar dari utara ke selatan. Arah penyelaman ditentukan oleh arus, jika ombak pasang meninggi, arus biasanya mengalir dari Selatan ke Utara. Saya biasanya lebih suka memulai penyelaman di Utara dan menuju selatan.
“Begitu berada di air, kami turun ke bagian dangkal karang dan menuju drop off yang dimulai sekitar 30 m dan turun hingga 70 m lebih,” ujar Ben seorang Divemaster Trainee. Saat menyelam, barakuda, ikan ekor kuning, dan belut murai menjadi pemandangan yang lazim. Penyelaman ideal dimulai sekitar 30 m. Terumbu karang di Pantee Peunateung membentuk dinding vertikal yang tertutup gorgonia besar.
Keindahan bawah laut lainnya ada di kedalaman 45 m, namun penyelaman kerap terganggu arus bawah. Keindahan Pantee Peunateung sudah bisa dirasakan pada kedalaman 10 meter, namun arus yang diciptakan ombak di permukaan laut, sangat mengganggu penyelaman.
Wisatawan menyelam di samping replika Tugu Nol KM yang dibangun di dasar perairan Pulau Rubiah, Sabang, Pulau Weh, Aceh, 18 April 2016. Pulau tersebut merupakan salah satu tempat wisata yang berada di sekitar Pulau Weh yang menawarkan keindahan bawah lautnya. ANTARA FOTO
Arus Balee
Arus Balee adalah nama untuk koridor air di sekitar puncak berbatu bawah air, yang terletak di antara pulau Seulako dan Rubiah. Kadang dijuluki arus palee atau arus bajingan, wujudnya berupa koridor berarus yang menjadi rumah bagi hiu dan berbagai jenis fauna laut. Arus Balee seperti sungai bawah air yang kaya biota laut. “Rasanya seperti menyelam dalam sup ikan Bouillabaisse,” Kata Thierry juru masak asal Prancis yang menyelam di Arus Balee. Begitu ia menggambarkan kekayaan dalam laut Arus Balee.
Batee Gla
"Slippery Rock" begitu Batee Gla dijuluki para penyelam. Di kedalaman 40 m terhampar formasi bebatuan berterumbu karang, yang seolah-olah mengapung di dasar laut. Keindahan Batee Gla sudah dimulai pada kedalaman 18 m, di mana para penyelam bertemu belut laut di sela-sela terumbu karang. Derasnya arus membuat Anda seperti sedang menaiki glider ketimbang menyelam. Tapi, di perairan dangkal Batee Gla, penyelam sudah bisa bumphead parrotfish dengan rupa-rupa terumbu karang yang biasa tumbuh di perairan dangkal.
Limbo Gapang
Lokasinya hanya dua menit dari Pantai Gapang, area penyelaman ini memungkinkan penyelam bertemu dengan kura-kura. Di Limbo Gapang terdapat bebatuan koral yang membentuk jamur setinggi 7 m. Air laut berwarna hijau toska itu bening saat diselami. Selain kura-kura terdapat pula kawanan ikan kodok dan cumi-cumi – yang melimpah setiap Jumat.
Wisatawan melakukan snorkeling di perairan Pulau Rubiah, Sabang, Pulau Weh, Aceh, 18 April 2016. Pulau tersebut merupakan salah satu tempat wisata yang berada di sekitar Pulau Weh yang menawarkan keindahan bawah lautnya. ANTARA FOTO
Sophie Rickmers
Berbeda dengan spot lain, Sophie Rickmers merupakan bangkai kapal kargo yang ditenggelamkan awaknya agar tak direbut Belanda. Saat itu pada 1942, kebencian terhadap Jerman memuncak hingga Hindia Belanda. Belanda merampas 18 kapal dagang Jerman, Sophie Rickmers adalah pengecualian karena telah ditenggelamkan terlebih dahulu. Kini bangkai kapal itu jadi pusat perhatian para divers yang ingin menjelajah isi kapal. Di bangkai Sophie Rickmers juga terdapat spesies angelfish yang sangat langka.
Sumur Tiga
Perairan Sumur Tiga adalah destinasi selam permukaan atau snorkeling, yang dipenuhi hamparan koral dan terumbu karang. Arusnya yang tenang bisa dikatakan aman untuk snorkeling atau menyelam. Di perairan ini, lumba-lumba kerap muncul menemani para penyelam.