Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Alasan Jangan Memilih Kursi Pesawat Bagian Lorong

Penumpang yang duduk di kursi pesawat bagian lorong, akan berisiko terjangkit penyakit.

4 Desember 2024 | 22.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian dengan moda transportasi apapun berisiko terpapar kuman dan penyakit. Termasuk pesawat sangat tidak higienis, dan peluang terjangkit penyakit akan meningkat ketika menghirup udara daur ulang dari penumpang lainnnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut penelitian dari National Academy of Sciences, penumpang di kursi pesawat bagian lorong, akan berisiko terjangkit penyakit. Penumpang kursi lorong cenderung berinteraksi dengan rata-rata 64 orang selama penerbangan, sedangkan penumpang kursi jendela memiliki interaksi yang jauh lebih sedikit, rata-rata hanya 12 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para peneliti menemukan bahwa semakin dekat penumpang dengan lorong, semakin besar kemungkinan mereka untuk pergi ke toilet atau bergerak. Dan semakin banyak mereka bergerak, semakin tinggi kemungkinan mereka bersentuhan dengan kuman.

Jamie Fraser dari Wild Packs mengatakan hal ini merupakan kekhawatiran karena norovirus saat ini sedang meningkat: “Ini berarti penumpang di kursi lorong memiliki risiko lebih tinggi tertular penyakit ini saat dalam penerbangan musim dingin," katanya seperti dilansir dari laman Express UK.

Meski begitu, Jamie mengingatkan agar wisatawan tidak perlu panik. Sebab pesawat modern dilengkapi dengan filter HEPA tingkat rumah sakit yang mengalirkan udara dan memerangkap bakteri. "Sehingga secara signifikan mengurangi kemungkinan penyebaran kuman di luar jarak satu meter," katanya.

Salah satu cara untuk mengurangi risiko tertular penyakit adalah dengan memesan tempat duduk dekat jendela. Tidak hanya interaksi dengan penumpang yang berpotensi sakit lebih sedikit, namun udara di dalam kabin juga bersirkulasi dari samping dan diarahkan ke bawah menuju lorong. Penumpang yang duduk di jendela adalah orang pertama yang menerima udara segar yang disaring, sehingga mengurangi paparan terhadap kuman di udara.

Selain itu, menurut studi tahun 2018 kursi dekat jendela adalah yang terbaik karena paling terisolasi. Penumpang di dekat jendela duduk di sebelah satu penumpang saja, dengan kursi yang memisahkan mereka dari penumpang di depan danb elakang. Yang terpenting, kursi tersebut paling jauh dari lorong, tempat kru dan penumpang lain sering lewat, seperi dilansir dari Travel+Leisure.

Cara lain untuk mencegah tertular penyakit adalah dengan menjaga kebersihan. Fraser mengingatkan agar selalu menyimapn pembersih tangan dan simpan di tempat atau wadah yang mudah dijangkai selama penerbangan. Pembersih tersebut dapat digunakan segera setelah duduk, terutama setelah menyentuh bagass dan sabuk. 

Wisatawan juga bisa membawa penutup wajah untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Selain itu, cuci tangan lebih sering daripada di rumah, dan memebrsihkan benda-benda yang sering dipakai. Jaga pola makan yang sehat selama bepergian dan minumlah banyak air. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus