Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Raja Charles III Geram Pangeran Andrew Terseret Skandal Mata-Mata China

Skandal mata-mata China yang melibatkan Pangeran Andrew memicu kemarahan Raja Charles III.

16 Desember 2024 | 21.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Skandal baru menyeret nama keluarga kerajaan Inggris Raya. Raja Charles III dikabarkan mulai hilang kesabaran terhadap adiknya, Pangeran Andrew, yang saat ini terseret kasus mata-mata Tiongkok. Seorang sumber dari kerajaan kepada The Daily Beast mengatakan bahwa hubungan sang raja dengan Duke of York itu kini berada di ujung tanduk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dia telah bertahan mendukung Andrew selama bertahun-tahun. Tapi semua orang punya batas," ujar sumber itu. “Saya tidak bisa membayangkan Raja ingin berjalan ke gereja bersama seseorang yang punya hubungan dengan mata-mata China,” kata dia menambahkan—merujuk pada tradisi keluarga kerajaan untuk menghadiri kebaktian Natal bersama di Sandringham, Norfolk. 

Pangeran Andrew Terseret Skandal Mata-Mata China

Berdasarkan laporan Daily Mail pada Ahad, 15 Desember, skandal ini mencuat mulai Kamis pekan lalu yang mengungkap seorang pengusaha Tiongkok, yang disebut sebagai H6, diduga menjadi agen intelijen Partai Komunis China. H6 diketahui memiliki akses istimewa ke Pangeran Andrew. Bahkan, ia tercatat dua kali mengunjungi Istana Buckingham, memasuki St. James’s Palace serta Kastil Windsor—bahkan mendapat izin untuk mewakili sang pangeran dalam mencari investasi di China. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut investigasi MI5, H6 adalah anggota unit khusus Partai Komunis China, United Front Work Department, yang bertugas mengumpulkan intelijen. Ketika dihentikan di perbatasan Inggris pada 2021, H6 kedapatan membawa dokumen yang menyebut Andrew berada dalam situasi putus asa dan akan menerima bantuan dari siapa pun.

Dampak pada Reputasi Kerajaan

Kontroversi ini menjadi pukulan telak bagi keluarga kerajaan, terutama menjelang pidato Natal Raja Charles. Seorang sumber istana mengatakan, "Kamu tidak bisa memecat saudaramu dari keluarga. Darah tetap darah, dan setiap keluarga memiliki anggota yang sulit dihadapi."

Kekhawatiran mencuat bahwa skandal ini dapat mencoreng upaya Raja Charles dan Ratu Camilla dalam membangun citra positif kerajaan. Selama beberapa tahun terakhir, perhatian publik kerap berpusat pada kontroversi Pangeran Andrew, alih-alih pada pencapaian keluarga kerajaan lainnya. 

Kemudian Raja Charles telah memutuskan untuk mencabut tunjangan tahunan Pangeran Andrew senilai £3 juta atau sekitar Rp 57 miliar dan mendesaknya pindah dari Royal Lodge, properti megah di Windsor. Namun, Pangeran Andrew berkukuh bertahan di sana, mengklaim telah mendapatkan sumber dana mandiri yang sah. 

Asal-Usul Dana Misterius

Pertanyaan tentang sumber dana Pangeran Andrew kembali mencuat. The Times melaporkan ia pernah menjamin kepada pihak istana bahwa dananya berasal dari sumber yang sah. Seorang pengusaha berusia 50 tahun yang diduga merupakan mata-mata—namun belum diungkap identitasnya—telah ditunjuk sebagai penasihat bisnis oleh Pangeran Andrew dan dijanjikan akses ke tingkat tertinggi keluarga kerajaan, yang diduga merupakan pelanggaran serius terhadap keamanan nasional.

Sir Michael Stevens, Penjaga Kas Kerajaan, menyetujui klaim tersebut. Tapi pengungkapan baru soal hubungan Pangeran Andrew dengan H6 memunculkan spekulasi baru.  Norman Baker, mantan menteri yang dikenal kritis terhadap keuangan kerajaan, angkat bicara. “Sangat tidak masuk akal jika istana tidak tahu dari mana uang itu berasal. Mereka harus segera menyelidiki dan memberi tahu publik,” kata dia. 

Nama Pangeran Andrew sebelumnya juga pernah tercoreng akibat hubungannya dengan Jeffrey Epstein, miliarder yang tewas di penjara karena kasus pelecehan seksual. Pada 2019, ia mundur dari tugas-tugas kerajaan setelah wawancara kontroversial dengan BBC yang memperburuk citranya di mata publik. 

Saat itu, Pangeran Andrew menyangkal tuduhan Virginia Giuffre, yang mengklaim dipaksa berhubungan seksual dengan sang pangeran saat ia masih di bawah umur. Ia menyebut tak pernah ingat bertemu Giuffre. Namun ia mengeluarkan pernyataan resmi, mengaku menyesali hubungannya dengan Jeffrey Epstein.

Sejak saat itu, Pangeran Andrew tetap menjadi duri dalam daging bagi keluarga kerajaan. Pada perayaan Natal mendatang, ia dijadwalkan menghadiri pertemuan keluarga di Norfolk bersama mantan istrinya, Sarah Ferguson, dan kedua putri mereka, Beatrice dan Eugenie. 

THE DAILY BEAST | DAILY MAIL | THE TIMES

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus