Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Ridwan Kamil Beri Hak Jawab Dituduh Ngemis Donasi Pembangunan Masjid Al Mumtadz

Ridwan Kamil menuturkan, pembangunan Islamic Center di Cimaung sudah berlangsung 3 tahun sebelum Eril meninggal.

26 Juli 2022 | 22.33 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) beserta istri Atalia Praratya (kanan) memberikan ucapan terimakasih kepada awak media sebelum bertolak ke Bandung di kawasan kargo jenazah Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad, 12 Juni 2022. Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meninggal dunia karena terseret arus dan tenggelam di Sungai Aare Swiss itu kemudian dibawa ke kabupaten Bandung untuk dimakamkan. ANTARA/Muhammad Iqbal
Perbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) beserta istri Atalia Praratya (kanan) memberikan ucapan terimakasih kepada awak media sebelum bertolak ke Bandung di kawasan kargo jenazah Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad, 12 Juni 2022. Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meninggal dunia karena terseret arus dan tenggelam di Sungai Aare Swiss itu kemudian dibawa ke kabupaten Bandung untuk dimakamkan. ANTARA/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan hak jawabnya atas tudingan telah melakukan penggalangan donasi untuk pembangunan Masjid Al Mumtadz yang dibangunnya berdampingan dengan lokasi pemakaman putranya, Emmeril Kahn Mumtadz. Tudingan itu dilontarkan oleh penggiat media sosial, Rudi S. Kamri di kanal Youtubenya, Kanal Anak Bangsa pada Selasa, 26 Juli 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"HAK JAWAB SAYA, atas tudingan pak @rudikamri bahwa kami mengemis-ngemis dana pembangunan Al Mumtadz," tulis Emil, nama panggilan akrabnya di akun Instagramya, dua jam lalu, Selasa malam, 26 Juli 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam tayangan berjudul Ridwan Kamil Ngemis Donasi untuk Pembangunan Masjid Anaknya, Rudi mengatakan, Emil akan membangun Masjid Al Mumtadz di dekat makam Eril untuk menghormati putranya. Rudi mempertanyakan peran Eril selama ini untuk negara dan menilai sambutan masyarakat yang diberikan berlebihan. 

"Sebagai prasasti penghormatan perjuangan Eril untuk generasi muda. Eril siapa ya? Kenapa dibangunkan masjid megah dengan dana Rp 44,n 48 miliar untuk seorang Eril. Tentara dan polisi kita yang gugur membela kedaulatan negara kita di Papua, tidak mendapatkan penghormatan seperti itu tuh, padahal mereka sudah berjuang nyata mengorbankan kedaulatan NKRI," katanya. 

Keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membawa foto almarhum Emmeril Kahn Mumtadz sebelum prosesi pemakaman Eril di Cimaung, Banjaran, Kabupaten Bandung, Senin, 13 Juni 2022. ANTARA/Raisan Al Farisi

Rudi kemudian menuduh Ridwan Kamil kekurangan uang untuk membangun masjid itu sehingga sibuk menggalang donasi. "Lebih konyol lagi, karena dananya Rp 44,48 miliar, Ridwan Kamil tidak sanggup kemudian membuka donasi. Ini kan koplak," katanya. "Ini membangun masjid untuk anaknya yang mohon maaf nih, saya belum melihat perjuangan anaknya untuk Indonesia dan ngemis-ngemis donasi ke publik."

Pernyataan inilah yang membuat keluarga Ridwan Kamil meradang. Emil menuturkan, pembangunan Islamic Center di Cimaung sudah berlangsung 3 tahun sebelum Eril meninggal, dengan dana pribadi yang dicicil. "Jadi bukan baru diniatkan membangun masjid setelah Eril wafat. Makanya sudah beres 1 lantai basement pada saat Eril wafat," tulis Emil.

Menurut suami Atalia Praratya, tanah untuk membangun Masjid Al Mumtadz yang bersebelahan dengan makam Eril itu berstatus wakaf keluarga untuk dijadikan pusat dakwah di kawasan Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. "Jadi untuk kepentingan publik bukan properti pribadi lagi," tulisnya. 

Masjid itu akhirnya dinamakan Mumtadz lantaran bersamaan pembangunannya, Eril meninggal pada 26 Mei 2022 karena tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss. "Sejak namanya menjadi Al Mumtadz, ratusan komen/dm masuk yang ingin berdonasi dari skala receh hingga besar untuk masjid ini. Tentulah diterima dengan senang hati. 
Maka agar tertib administrasi, dibuatkanlah format donasi via kitabisa.com agar mudah pertanggungjawabannya," tulis Emil. 

Ayah tiga anak ini menegaskan, tidak ada sumbangan masyarakat pun, seperti saat tiga tahun berselang, pembangunan masjid tetap diupayan terwujud. "Sampai kapan pun selesainya," tulisnya. 

Ia merasa tak masalah jika Rudi tak menyukai langkahnya. "Tapi minimal tidak berburuk sangka dengan menyimpulkan hal-hal yang tidak proporsional. Biasakanlah tabayun, bertanya kepada objek bahasan, karena itu adalah adab yang seharusnya," tulisnya seraya menyatakan bahwa hak jawabnya itu mewakili keluarga besarnya. 

Hak jawab Ridwan Kamil ini pun mendapatkan dukungan netizen yang selama ini turut berduka berminggu-minggu sejak Eril hilang, dinyatakan meninggal, dan dimakamkan. Mereka membela Emil.

"Saya warga Bandung bersaksi bahwa pembangunan sudah dilaksanakan jauh sebelum Eril wafat, mungkin bapak @rudikamri bisa main-main ke Cimaung sekalian, sempatin ke Pengalengan dengan pemandangan alamnya yang luar biasa," tulis @realnunuhidayat yang disematkan Ridwan Kamil sebagai top comment. Tak beda di unggahan Emil, bahkan di kanal Rudi pun, netizen menyatakan tuduhan itu terlalu gegabah tanpa konfirmasi sebelumnya. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus