Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Rusak Terimbas Rusuh Massa di Taman Siswa, Museum Peninggalan Ki Hadjar Dewantara Ditutup

Akibat kerusakan museum yang pernah menjadi pusat perguruan Taman Siswa sekaligus tempat tinggal Ki Hajar Dewantara itu, pemerintah menutup museum.

5 Juni 2023 | 18.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Komplek Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya, Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kericuhan antardua kelompok massa di Kota Yogyakarta yang terjadi pada Ahad petang, 4 Juni 2023 berimbas pada kerusakan sejumlah benda di Museum Dewantara Kirti Griya di Taman Siswa, Kota Yogyakarta. Rusuh dua kelompok massa diwarnai aksi saling lempar batu itu sebelumnya berpusat di sejumlah titik Kota Yogya.

Museum Peninggalan Ki Hajar Dewantara Ditutup Sementara

Salah satunya di Jalan Taman Siswa, tempat museum yang diresmikan pada 1970 untuk mengenang Bapak Pendidikan Ki Hadjar Dewantara itu berada. Area museum bernama Museum Dewantara Kirti Griya yang menyimpan lebih dari 3.000 koleksi peninggalan Ki Hadjar Dewantara semasa hidup itu, menjadi sasaran amuk massa ketika salah satu kelompok yang bertikai sudah terdesak lalu berlindung di kawasan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akibat kerusakan museum yang pernah menjadi pusat perguruan Taman Siswa sekaligus tempat tinggal Ki Hajar Dewantara pada 1934 itu, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 10 Daerah Istimewa Yogyakarta - Jawa Tengah menutup sementara untuk perbaikan mulai hari ini. "Ada sejumlah benda bersejarah yang berada di museum ini yang rusak akibat kejadian itu," kata Kepala Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya Yogyakarta Ki Murwanto, Senin 5 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komplek Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya, Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

Deretan benda bersejarah yang rusak umummya berada di area luar. Benda rusak itu seperti seperti meja dan kursi peninggalan Ki Hajar Dewantara yang lokasinya berada di depan bangunan museum, bekas terinjak injak dan sebagian terlempar. "Meja dan kursi yang diinjak injak itu lokasi favorit Ki Hajar semasa tinggal di sini, beliau duduk di seni setiap sore saat melihat pentas seni di pendopo Taman Siswa," kata Murwanto.

Sejarah di Balik Hancurnya Koleksi Museum Ki Hajar Dewantara

Meja kursi di museum itu, juga pernah dipakai Ki Hajar saat menjamu tamu-tamunya seperti cendekiawan Rabindranath Tagore hingga Presiden Soekarno. Selain itu, pintu bangunan museum itu juga rusak bekas dijebol paksa.

Murwanto menuturkan, salah satu kelompok massa yang ricuh saat itu diarahkan kepolisian untuk berkumpul di area itu. Hal ini demi mengantisipasi situasi yang lebih parah lagi karena pergerakan massa di luar area museum yang makin masif.

"Keadaan saat itu memang sudah chaos, bagi kami yang penting tidak sampai terjadi pertumpahan darah, karena satu kelompok (yang masuk museum) itu kemarin benar benar sudah terkepung sehingga dikumpulkan di sini," kata dia.

Massa saat ricuh di Jalan Taman Siswa Yogyakarta, Ahad, 4 Juni 2023. Dok.istimewa

Penyidik Pegawai Negeri Sipil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Wilayah 10 DIY-Jawa Tengah Bagus Pujianto mengatakan sejauh ini pihaknya masih mendata kerusakan museum akibat ricuh itu. Bagus menuturkan benda-benda di museum itu memiliki nilai intrinsik dan ekstrinsik yang tidak dapat diukur dengan angka ataupun rupiah.

"Nilai ekstrinsik benda benda ini yang tidak terukur dan tidak tergantikan, benda seperti meja kursi lain bisa saja bahannya sama tapi belum pernah diduduki Ki Hajar Dewantara," kata dia. 

Awal Mula Berdiri Museum Dewantara Kirti Griya

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta melansir berdirinya museum itu merupakan gagasan dari Ki Hadjar Dewantara yang menginginkan tanah bekas tempat tinggalnya dijadikan sebuah museum. Bangunan dan tanah Museum Dewantara Kirti Griya sebelumnya dimiliki oleh wanita penguasa tanah perkebunan Belanda yang akhirnya dibeli oleh Ki Hadjar Dewantara, Ki Sudarminto, dan Ki Supratolo pada 14 Agustus 1934 dengan biaya sebesar 3.000 Gulden. 

Bangunan ini kemudian difungsikan sebagai kompleks perguruan Taman Siswa sekaligus tempat tinggal Ki Hadjar Dewantara setelah dihibahkan kepada Yayasan Persatuan Tamansiswa pada 18 Agustus 1951. Pada 3 November 1957, Ki Hadjar Dewantara berpindah tempat tinggal di Jalan Kusumanegara no. 31 yang diberi nama Padepokan Ki Hadjar Dewantara.

Museum Dewantara Kirti Griya diresmikan pada tanggal 2 Mei 1970 oleh Nyi Hadjar Dewantara. Koleksi yang ada di museum ini merupakan peninggalan KI Hadjar Dewantara semasa hidup. Terdiri atas perabot rumah tangga, naskah, foto, koran, buku, majalah dan surat-surat. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus