Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Sambaran Petir di Jaipur India, 11 Wisatawan Tewas Saat Berswafoto

Sambaran petir yang fatal sangat umum di India, terutama pada bulan Mei dan Juni, ketika musim hujan tiba dan membawa hujan lebat,

13 Juli 2021 | 10.06 WIB

Jaipur kota tua yang dipenuhi situs bersejarah. Kota ini menjanjikan pemandangan matahari tenggelam terbaik di dunia. Foto: GettyImages/india.com
Perbesar
Jaipur kota tua yang dipenuhi situs bersejarah. Kota ini menjanjikan pemandangan matahari tenggelam terbaik di dunia. Foto: GettyImages/india.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 11 orang dilaporkan tewas di India akibat terkubur di bawah tembok yang disambar petir di tempat wisata populer di kota Jaipur. Insiden fatal sambaran petir itu terjadi pada Ahad malam, 11 Juli lalu di Benteng Amer, yang terletak di negara bagian Rajasthan, India utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dibangun pada abad ke-16 oleh Raja Man Sing, Benteng Amer dianggap sebagai salah satu benteng paling terkenal di Rajasthan karena tata letak arsitektur dan sejarahnya yang sudah berlangsung lama, menurut Jaipur.org.uk. "Ada menara di sana. Saat petir menyambar, tembok menara runtuh, banyak orang terkubur di bawahnya," kata Shankar Lal Saini, seorang pejabat senior manajemen bencana di Jaipur. "Karena benteng berada di atas bukit, ketika puing-puing jatuh dan ruang berkurang, beberapa orang juga jatuh ke parit."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut BBC News, ada 27 orang di menara dan dinding benteng saat petir menyambar. Mereka yang meninggal diyakini mengambil foto narsis di tengah hujan di atas menara pengawas Benteng Amer. Padahal kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WIB waktu setempat.

Saini mengatakan bahwa polisi dan pejabat pasukan pertahanan sipil melakukan operasi penyelamatan hingga Senin, 12 Juli pukul 7 pagi. Mayat 11 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, ditemukan di lokasi dan kemudian dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Sawai Man Singh di Jaipur.

Selain itu, 11 orang lainnya, satu kelompok yang terdiri dari wisatawan dan penduduk lokal diselamatkan dari objek wisata dan dalam kondisi stabil. "Karena merupakan daerah perbukitan dan banyak pepohonan, tim penyelamat terus mencari sampai pagi untuk berjaga-jaga jika ada yang tertinggal tetapi sekarang semua orang telah dihitung," kata Saini.

Menyusul tragedi itu, kantor Perdana Menteri India Narendra Modi angkat bicara tentang kematian itu dalam sebuah pernyataan di Twitter. "Banyak orang kehilangan nyawa karena petir di beberapa daerah Rajasthan," tulisnya. "Ini sangat menyakitkan. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga almarhum."

Dalam tweet lanjutan, Modi mengkonfirmasi bahwa beberapa orang lain di Uttar Pradesh dan Madhya Pradesh juga baru saja meninggal setelah disambar petir. Total 41 orang dilaporkan tewas di negara bagian Uttar Pradesh, sementara sedikitnya tujuh orang tewas di Madhya Pradesh. "Hilangnya nyawa akibat petir di banyak bagian Uttar Pradesh menyayat hati. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedi ini. Semoga Tuhan memberi mereka kekuatan untuk menanggung kesedihan ini," kata Modi.

Sambaran petir yang fatal sangat umum di India, terutama pada bulan Mei dan Juni, ketika musim hujan tiba dan membawa hujan lebat, menurut CNN dan BBC News. Pada 2018 saja, 2.357 kematian dikaitkan dengan petir di India berdasarkan data Biro Catatan Kejahatan Nasional India. Pada Juni 2020, setidaknya 107 orang di Uttar Pradesh dan Bihar tewas tersambar petir hanya dalam waktu dua hari.

TRAVEL AND LEISURE

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus