Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Solo Traveling jadi Makin Diminati untuk Merayakan Hari Valentine

Hari Valentine menjadi momen untuk solo traveling, menghabiskan waktu berkualitas sebagai bentuk menyayangi diri sendiri dan menemukan teman baru

11 Februari 2025 | 17.00 WIB

Ilustrasi solo traveling. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi solo traveling. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Valentine yang diperingati setiap 14 Februari biasanya dirayakan bersama dengan pasangan. Namun, kini banyak yang merayakannya sendirian dengan solo traveling.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Solo traveling akan membantu pelancong mengenal karakter pribadi dan memberikan pengalaman bepergian tanpa ada gangguan. Berdasarkan survei International Medical Group oleh International Travel and Health Insurance Journal, cara liburan satu ini semakin diminati pada 2025. Sebanyak 48 persen responden berencana melakukan perjalanan sendiri dengan mengunjungi keluarga di negara lain dan wisata perkotaan.

Memanjakan Diri Sendiri

Seorang pakar solo traveling, Shakeemah Smith, mengatakan bahwa dia tidak berdiam diri di rumah saat Hari Valentine hanya karena lajang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Saya akan memanjakan diri dengan menghabiskan akhir pekan di Dubai," katanya dikutip dari USA Today. Ia dikenal sebagai The Passport Abuser di media sosial merekomendasikan Paris dan Bali untuk dikunjungi solo traveler. Smith juga memberi saran untuk datang ke Antigua dan Barbuda, sebuah negara kepulauan di Karibia, karena memiliki destinasi indah dan aman. 

“Jika merasa cemas untuk melakukan perjalanan solo pertama, cobalah tempat yang dekat dengan rumah. Pastikan mereka berbahasa Inggris atau mereka akan menerima begitu banyak wisatawan sehingga komunikasi dengan mereka tidak akan menjadi masalah,” ujar Smith.

Menjalin Pertemanan Baru

Pelancong solo juga dapat menjalin koneksi sendiri. Ravi Roth, kreator konten perjalanan yang dikenal dengan Ravi Round the World, mengatalan bahwa ia telah bertemu dengan begitu banyak teman selama melancong sendiri. Pertemanan baru ini ia dapat ketika ngobrol dengan penduduk setempat atau sesama pengunjung bar. 

Pelancong solo bukan berarti harus terus sendirian, wisatawan dapat bersosialisasi bersama orang lain di Hari Kasih Sayang.  Agar perjalanan berjalan menyenangkan, Roth dan Smith menyarankan untuk bergabung bersama tur dan pengalaman grup untuk bertemu orang dengan minat sama. Pelancong solo dapat ikut dalam wisata kelompok yang dirancang khusus oleh perusahaan perjalanan. 

Survei Skyscanner memperlihatkan bahwa generasi milenial dan gen z adalah paling banyak melakukan wisata sendirian. Salah satu pendiri Flash Pack, Lee Thompson mengatakan rata-rata pelanggannya berusia 39 tahun yang mengutamakan karier daripada hubungan. Perusahaan perjalanan tersebut melihat Chili, Finlandia, Jepang, Maroko, Tanzania, Thailand, dan Bali sebagai destinasi populernya. Melalui liburan kelompok, solo traveler bisa terhubung dengan orang baru dan membangun koneksi.

NIA NUR FADILLAH | USA TODAY | RCI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus