Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asia Tenggara kembali digelar pada Oktober nanti. Pada penyelenggaraan tahun kelimanya ini, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, didapuk Forum Silaturahmi Keraton Nusantara menjadi tuan rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Festival tersebut akan melibatkan 58 keraton dan 196 pemangku adat dari seluruh ASEAN. Dalam agenda yang rencananya dihelat di Keraton Sumenep tersebut, beragam acara berbasis wisata telah disiapkan untuk menggaet wisatawan.
Misalnya pentas seni keraton, kirab budaya, pameran kerajinan, dan pameran pusaka. Semua keraton bakal mengirimkan perwakilannya untuk menampilkan atraksi yang bisa dinikmati wisatawan.
Sumenep dipilih sebagai tuan rumah lantaran tercatat sebagai satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang masih mempertahankan keberadaan keraton. "Keraton ini menandai usia Sumenep yang sudah 748 tahun," kata Bupati Sumenep A. Busyro Karim, dalam peluncuran Festival Keraton dan Masyarakat Adat Nusantara, Selasa, 20 Februari 2018.
Selama festival, pengunjung tak cuma bisa menikmati atraksi budaya, tapi juga dapat menjelajahi keunikan kerajaan yang memiliki bangunan-bangunan kuno. Konon, arsitektur di Kerajaan Sumenep masih orisinal. Bangunannya bergaya fusi, campuran antara Cina, Jawa, dan Arab.
Guna menampung tamu yang bakal hadir saat festival akbar, pemerintah Sumenep telah menyiapkan 18 hotel di pusat kota. Dua tambahan lain sudah mulai dibangun dan bakal beroperasi pada Maret nanti. "Hotel-hotel ini akan mengakomodasi wisatawan yang datang," ujar Busyro.
Festival Keraton dan Masyarakat Adat akan menjadi bola akselerasi kunjungan wisatawan asing ke Sumenep pada 2018. Tentunya selain 36 agenda wisata yang telah diluncurkan Desember lalu. Sumenep menargetkan kunjungan 15 ribu wisman tahun ini.