Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kota Surabaya, Jawa Timur menjadi kota favorit di ajang penghargaan bergengsi dunia "The 4th Guangzhou International Award for Urban Innovation" yang digelar di Guangzhou, Cina. Pengumuman tersebut disampaikan pada acara penutupan acara yang diadakan di Baiyun International Convention Center, Guangzhou, pada 7 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Surabaya berhasil menjadi kota favorit pada Guangzhou Award 2018 dengan mendapatkan lebih dari 1,5 juta suara daring," kata Konsul Jenderal RI Untuk Guangzhou, Gustanto, melalui siaran persnya, Jumat (7/12).
Penghargaan tersebut diterima langsung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani. Surabaya berhasil mengungguli 14 kota dari berbagai dunia yang menjadi finalis dalam kompetisi bergengi.
Guangzhou Award diselenggarakan oleh United Cities and Local Governments (UCLG), World Association of the Major Metropolises (Metropolis), dan Pemerintah Kota Guangzhou.
"Penghargaan Guangzhou Award ini menekankan pada inovasi dan pencapaian penting kota-kota di seluruh dunia, serta pembangunan yang harmonis dan berkelanjutan," kata Gustanto.
Untuk Guangzhou Award 2018, menurut dia, panitia telah menerima 273 aplikasi dari 193 kota di 66 negara. Dari jumlah tersebut, panitia kemudian menyeleksi dan memutuskan 15 finalis, dan membaginya ke dalam 4 kategori, yaitu Accessible Cities, Cooperative Cities , Inclusive Cities, dan Resilient Cities.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Surabaya dengan proyek Public Participation in 3R Waste Management for Better Surabaya, termasuk dalam kategori Cooperative Cities," ujar Gustanto.
Selain Surabaya, kota-kota finalis lainnya adalah Sydney (Australia), Repentigny (Kanada), Milan (Italia), eThekwini (South Africa), Guadalajara (Meksico), Utrecht (Belanda), New York (AS), Yiwu (Cina), Santa Ana (Costa Rica), Kazan (Rusia), Mezitli (Turki), Santa Fe (Argentina), Salvador (Brasil), dan Wuhan (Cina).
Ke-15 kota finalis juga mempresentasikan proyek terpilih mereka dalam International Seminar On Learning from Urban Innovation pada 6 Desember 2018, di hadapan dewan juri dan ratusan peserta seminar. "Ibu Tri Rismaharani mempresentasikan langsung proyek kota Surabaya," ucap Gustanto.
Selain kota favorit Surabaya kata dia, dewan juri juga menentukan empat kota lainnya sebagai pemenang, yaitu Milan, Guadalajara, Wuhan, dan Mezitli. Kota-kota tersebut berhasil mendapatkan Guangzhou Award berdasarkan tujuh aspek penilaian, antara lain orisinalitas program, dampak bagi masyarakat dan kota, serta spektrum partisipasi rakyat.