Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta akan tetap beroperasi. Tapi bukan ditujukan untuk pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau sebagai lembaga konservasi ya kami tetap operasi untuk memastikan pemeliharaan satwa, namun sebagai destinasi wisata selama PPKM darurat tersebut kami tidak menerima pengunjung," kata Direktur Taman Satwa Taru Jurug Bimo Wahyu Santosa di Solo, Jumat, 2 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, terdapat 405 ekor satwa yang menjadi koleksi TSTJ. Ratusan satwa itu akan dirawat oleh sekitar 81 orang pegawai yang akan tetap beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Mengenai anggaran untuk pemeliharaan satwa karena operasional ditutup, Bimo mengatakan pihaknya sedang mengajukannya ke pemerintah setempat. Namun pihaknya juga membuka donasi pakan dari masyarakat untuk satwa.
"Donasi pakan masih tetap diadakan baik berupa uang maupun pakan. Untuk kebutuhan pakan apa saja sudah ada di website kami," kata Bimo.
Akibat penerapan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021, TSTJ harus menunda sejumlah agenda kegiatan. Diantaranya kegiatan peletakan batu pertama untuk pembangunan kandang burung, pelepasan satwa lutung, owa Kalimantan, dan orangutan serta penanaman pohon yang akan dihadiri oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. "Namun semua ditunda karena situasi belum memungkinkan," kata Bimo.
Adapun untuk masyarakat yang sudah memiliki tiket presale, dapat menggunakannya setelah kebijakan PPKM Darurat dicabut. Masa berlaku tiket masuk kebun binatang itu sampai akhir 2022.