Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Terdapat banyak sekali area wisata Jawa Timur yang bisa Anda kunjungi ketika berlibur ke Banyuwangi, Jawa Timur. Berikut akan saya ulas top three most popular destinations (setidaknya bagi saya) di post ini.
- Taman Nasional Baluran – Savana Bekol
Taman Nasional (TN) yang dijuluki Little Africa ini berlokasi di Situbondo, Jawa Timur. Kebetulan saat saya berkunjung, pada 17 Juni 2018, harga tiket masuk per orang adalah Rp 15.000 dan Rp 10.000 per mobil. Dari gerbang utama, pengunjung harus melewati jalan bebatuan sepanjang kurang lebih 18 km selama 1 jam dengan mobil. Jalurnya sangat membosankan karena kanan kiri hanya dihiasi oleh semak-semak yang sangat kering. Namun, setelah berhasil melewatinya, pengunjung akan disambut oleh savana yang sangat indah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konon katanya, waktu terbaik untuk mengunjungi TN Baluran adalah sore hari karena di waktu inilah para satwa akan tampak. Mereka akan ‘pulang’ ke tempat tinggal mereka. Saat saya berkunjung, saya melihat kawanan rusa, banteng, dan banyak sekali monyet. Semuanya dibiarkan bebas di alam. Hati – hati dengan para monyet! Sebab mereka akan mengincar pengunjung yang memiliki makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di TN Baluran juga tersedia homestay. Namun, karena tempatnya yang cukup terpencil, jangan berharap untuk mendapatkan sinyal handphone, ya. Tak perlu bersedih, sebab pengungjung malah bisa melakukan social media detox. Apalagi, di sini pengunjung dapat juga melihat beberapa gunung. Selain Savana Bekol, TN Baluran juga memiliki Pantai Bama.
Saya sarankan untuk menggunakan pakaian yang nyaman, memakai sunglass dan sunblock, serta kamera. Siapkan juga waktu kurang lebih 3 jam (2 jam perjalanan dan 1 jam untuk berfoto). Selamat berkunjung!
- Kawah Ijen
Menjadi alternatif melihat blue fire selain di Islandia, Kawah Ijen tentu saja menjadi destinasi utama hampir seluruh wisatawan ke Banyuwangi. Sesungguhnya, waktu terbaik untuk melakukan pendakian adalah pukul 22.00 – 23.00 WIB. Dengan waktu pendakian kurang lebih 3 jam (dengan banyak istirahat), Anda akan sampai di spot blue fire pukul 01.00 – 02.00. Pada jam inilah sang api biru akan terlihat secara maksimal. Setelah puas, Anda bisa kembali naik ke puncak untuk menikmati sunrise yang akan mulai muncul pukul 05.15.
Biaya yang harus Anda siapkan adalah Rp 5.000 untuk tiket masuk, Rp 250.000 untuk kamera profesional, Rp 1.000.000 untuk perekam video profesional (mungkin semacam drone), sukarela untuk guide (saya membayar Rp 250.000 untuk 5 orang), Rp 30.000 untuk masker belerang.
Meskipun dinobatkan sebagai gunung yang cocok bagi pemula, latihan fisik tetap saja diperlukan. Ada beberapa jalur yang sangat curam yang membutuhkan tenaga ekstra. Namun, jika dirasa memang tak mampu, penduduk lokal menyediakan jasa ‘taksi’ dengan tarif Rp 500.000 untuk satu kali perjalanan dan Rp 900.000 pulang pergi. Jangan lupa gunakan pakaian hangat karena suhu bisa mencapai 10 derajat celcius.
Selalu melelahkan untuk sampai puncak, tetapi pemandangan yang didapatkan tentunya selalu membuat ketagihan, bukan?
- Pulau Menjangan
Bagi pecinta keindahan laut, tentu saja tak boleh melewatkan snorkeling di kawasan TN Bali Barat ini. Meskipun termasuk dalam wilayah Bali, Pulau Menjangan dapat diakses lewat Banyuwangi, tepatnya Bangsring Underwater. Kala itu, saya dan 4 anggota keluarga lain membayar Rp 1.800.000 untuk kapal, guide, alat snorkeling, makan siang, dan wisata ke rumah apung. Ketika Anda menyewa kapal, guide membebaskan waktu kepada Anda. Anda bisa berangkat pukul 2 siang dan kembali esok hari pukul 7. Apabila dirasa terlalu mahal, Anda bisa memilih alternatif Pulau Tabuhan.
Kala itu, saya dan keluarga berangkat dari Bangsring pukul 13.00. Perjalanan ditempuh selama 45 menit. Ombak akan membasahi Anda, jadi pastikan untuk bawa baju ganti dan mengamankan seluruh bawaan Anda.
Pertama, Anda akan didrop di pulaunya terlebih dulu. Jika beruntung, Anda bisa melihat rusa-rusa. Pulau ini sangat sepi. Hanya ada beberapa turis dan pekerja bangunan. Anda juga dianjurkan untuk tidak meninggalkan sampah sekecil apapun di sini.
Cuaca mendung dan kamera seadanya membuat keindahan Menjangan tak tampak maksimal.
Sialnya, baru 1 jam snorkeling, hujan deras mengguyur kapal kami. Takut gelap dan ombak semakin besar, kami memutuskan untuk kembali ke Bangsring. Padahal, guide kami tidak apa-apa jika harus menemani bermalam di kapal.
Nah, saran saya adalah untuk selalu perhatikan cuaca seharian agar biaya yang dibayarkan bisa worth it.
Sekian dulu ulasan saya mengenai 3 tempat yang wajib dikunjungi ketika berlibur ke Banyuwangi.
Tidak kenal maka tak dekat,
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Tulisan sudah tayang di Dreamsinmay