Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Tip Menyangrai Kopi Liberika Secara Tradisional Agar Tetap Nikmat

Liberika, kopi dataran rendah yang ditanam di lahan gambut, punya karakter yang unik dan nikmat kala dicecap.

19 Februari 2018 | 07.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Kotawaringin Barat - Liberika, kopi dataran rendah yang ditanam di lahan gambut, punya karakter yang unik dan nikmat kala dicecap. Kopi itu punya rasa yang tertinggal di mulut atau after taste buah nangka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kenikmatan liberika muncul dari berbagai faktor. Misalnya dari keaslian karakter biji atau bean-nya. Lain itu, juga dari cara menyangrainya.

Nia Ponia, warga Desa Kumpai Batu Atas --daerah penghasil liberika di Kalimantan Tengah-- yang berprofesi sebagai penyangrai kopi, mengatakan liberika akan lebin nikmat bila disangrai dengan cara tradisional. "Kami masih menggunakan cara manual atau tradisional, tidak pakai alat," katanya saat ditemu di Desa Kumpai Batu Atas, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu, 17 Februari 2018.

Ada beberapa tip yang ia beberkan untuk menyangrai kopi secara manual.

Pertama, api di tungku harus stabil. Maksudnya, tak boleh redup. Apabila api meredup, Nia menyarankan penyangrai untuk menambahkan kayu bakar di tempat perapian. Bila api meredup, matangnya biji kopi bakal tak merata.

Kedua, mencampurkan beras atau jahe saat menyangrai. Hal ini dilakukan untuk menghindari gosong. Selain itu, menyangrai menggunakan campuran juga bakal membuat aroma kopi jadi lebih wangi.

"Bisa juga pakai kelapa yang diparut. Rasanya akan lebih gurih. Tapi kopi enggak tahan lama. Paling 4-5 hari" kata dia.

Ketiga, biji kopi dalam wajan harus diaduk terus sampai matang. Sebab, kalau didiamkan, biji-biji kopi bakal matang sebagaian alias tak merata.

Keempat, lama penggorengan berkisar 1 jam sampai 1,5 jam. Bila lebih dari 1,5 jam, biji kopi akan terlalu matang. Sementara itu, bila kurang dari 1 jam, biji tidak benar-benar matang.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus