Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tur ke Candi-Candi Majapahit di Sudut Tulungagung

Tulungagung kota kecil di pesisir selatan Jawa Timur, memiliki peninggalan bersejarah dari era Daha hingga Majapahit.

7 Oktober 2019 | 13.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Candi Dadi berada di atas bukit dikelilingi hutan kecil. Foto: @tulungagungtourism

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari lahir Kabupaten Tulungagung diperingati saban 18 November. Kota kecil di pesisir selatan Jawa Timur itu berdiri pada 18 November 1205. Bermula dari penghargaan Raja Daha/Kediri, Kertajaya pada warga Thani Lawadan. Mereka berhasil membendung serangan dari sisi timur, sehingga Kerajaan Daha tetap aman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peristiwa itu dicatat dalam Prasasti Lawadan. Tanggal pada prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003. Sebagai kota tua, Tulungagung memiliki banyak candi. Berikut candi-candi yang ada di Tulungagung, yang menjadi destinasi wisata sejarah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Candi Mirigambar memiliki aura mistik, namun kerap dijadikan tempat pertunjukan seni budaya semisal jaranan dan reog. Foto: @tulungagungtourism

Candi Sanggrahan

Candi Sanggarahan atau Candi Cukup merupakan situs candi terbesar dan terluas yang berada di wilayah kabupaten Tulungagung. Secara administratif Candi Sanggrahan berada di di dusun Sanggrahan, desa Sanggrahan, kecamatan Boyolangu, kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. 

Candi ini berbentuk bujursangkar dengan bagian kaki candi sangat luas. Pada dindingnya terdapat relief harimau. Candi yang dibangun pada 1350 M ini, merupakan tempat perabuan para kerabat raja-raja Majapahit.

Candi Dadi merupakan bagian dari kompleks candi di wilayah Walikukun. Foto: @tulungagungtourism

Candi Boyolangu

Candi Gayatri di Boyolangu. Candi ini diperkirakan dibangun pada tahun 1367-1369, yang menandai tahun pembuatan dari Candi Gayatri, yaitu pada zaman kerajaan Majapahit. Candi ini dibangun untuk menghormati Sri Rajapatni, nenek dari raja Hayam Wuruk. Pada candi perwara di sebelah selatan terdapat arca Nandi, arca Dwarapala dan arca Mahisasura Nandini. Pada candi perwara di sebelah utara terdapat dua patung yoni yang disangga oleh kepala naga, arca Ganesa dan sebuah patung Jaladwara.

Candi Dadi

Candi Dadi yang terletak di Dusun Mojo, Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu. Candi ini berlokasi di puncak bukit setinggi 360 mdpl. Lokasinya yang berada di atas bukit dengan kepungan hutan, membuatnya tampak megah dan berwibawa.

Candi Dadi merupakan bagian dari kompleks percandian dari empat bukit. Setiap bukit memiliki candi, dan yang tertinggi lokasinya adalah Candi Dadi. Pada puncak lain terdapat Candi Gemali, Candi Buto, dan Candi Urung (Bubrah), sehingga membentuk deretan candi dari yang paling rendah ke yang paling tinggi. Kondisi candi-candi itu sekarang tinggal puing-puing yang berserakan, hanya tinggal Candi Dadi yang masih berdiri kokoh. 

Candi Cungkup bagian dari peninggalan era kejayaan Majapahit. Foto: @devangga.angga

Candi Mirigambar

Menurut situsbudaya.id, Candi Mirigambar terletak di Kecamatan Sumbergempol. Ditemukan pertama kali oleh Rejosari pada tahun 1870. Saat membuka lahan, ia menemukan tumpukan batu bata yang sudah tertutup tanah dan diselimuti oleh rerumputan. Setelah dibersihkan ternyata merupakan reruntuhan sebuah bangunan candi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus