Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengelola Bandara Adisutjipto Yogyakarta menyuguhkan kirab kereta kencana "The Glory of Nation" di tutup tahun 2019. Para pengguna jasa bandara menikmati suguhan kirab budaya di terminal A, tepatnya di Taman Budaya replika Candi Borobudur di depan terminal keberangkatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kirab ini sudah tiga kali diadakan dan diikuti oleh 228 bergada," kata Agus Pandu Purnama, General Manager Bandara Adisutjipto, Selasa 31 Desember 2019. Kirab diawali pasukan bergada Wirawasita dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Adisutjipto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peragaan busana di acara kirab budaya The Glory of Nation di Terminal A Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa 31 Desember 2019. TEMPO | Muh. Syaifullah
Biasanya bergada atau prajurit keraton menggunakan senjata tombak atau pedang, bergada ini menggunakan senjata api Laras panjang. Suara letusan didengarkan dengan peluru hampa untuk mengawali kirab.
Kereta kencana ditarik dengan empat ekor kuda berwarna putih. Kereta berkuda bernama Kereta Kencana Kyai Adisutjipto buatan tahun 1700 itu telah dimodifikasi oleh Gusti Bendeoro Pangeran Haryo Yudhoningrat (adik Sri Sultan Hamengku Buwono X). Kereta tersebut telah ditempatkan di Bandara Adisutjipto sejak 19 juni 2016. Kereta kencana ini khas Keraton Surakarta.
Bergada Nyi Ageng Serang menampilkan pasukan dan sebuah patung kuda besar yang dinaiki oleh tokoh Nyi Ageng Serang. Bergada Nyi Ageng Serang ini menjadi bagian dari kirab budaya The Glory of Nation yang diadakan di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa 31 Desember 2019. TEMPO | Muh. Syaifullah
Juga ada bergada lain, seperti Bergada Yudamenggala dan Bergada Nyi Ageng Serang. Bergada Nyi Ageng Serang menampilkan pasukan dan sebuah patung kuda besar yang dinaiki oleh tokoh Nyi Ageng Serang.
Kirab juga dimeriahkan dengan peragaan busana. Pakaian yang dikenakan oleh para model merupakan olahan limbah sampah yang dibuat menjadi pakaian. Juga ada pawai mobil antik. Kirab menyusuri jalan Solohingga ring road timur dan kembali lagi ke Bandara Adisutjipto. "Kirab budaya sebagai salah satu bentuk komitmen kami melestarikan kebudayaan Yogyakarta. Ini menjadi first impression bagi para pengguna jasa bandara," kata Agus Pandu.
Peragaan busana dari bahan daur ulang di acara kirab budaya The Glory of Nation di Terminal A Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa 31 Desember 2019. TEMPO | Muh. Syaifullah
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, atraksi budaya seperti ini sejalan dengan visi gubernur yang ingin menjadikan DI Yogyakarta sebagai pusat pendidikan, budaya, dan tujuan pariwisata di Asia Tenggara.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi menyatakan pihaknya juga melakukan gelar budaya di beberapa bandara, misalnya Bandara Gusti Ngurah Rai Bali. Namun kirab kereta kencana hanya di Bandara Adisutjipto. "Semakin tahun sambutan masyarakat kian meriah. Juga dilengkapi bermacam hiburan dan membuat daya tarik bagi Yogyakarta," kata Faik.