Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Concorde telah menjadi legenda bahwa pada masa lalu, saat penumpang jet komersial pernah merasakan terbang dengan kecepatan supersonik. Pada masa lalu, selama lebih dari tiga dekade, perjalanan komersial supersonik didominasi oleh Concorde.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Concorde dianggap sebagai puncak perjalanan udara yang mewah. Concorde dikenal mampu melintasi Atlantik, bolak-balik dalam waktu singkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya, era penerbangan supersonik telah berakhir seiring kematian Concorde. Namun, Concorde kabarnya bakal dapat pengganti yang lebih sempurna. Dinukil dari Business Insider, Boom Supersonic ingin mengembalikan era terbang dengan jet supersonik melalui Overture.
Pesawat senilai US$200 juta itu diperkirakan hadir dalam 10 tahun mendatang, dan menggunakan bahan bakar alternatif.
Boom Supersonic baru saja mengumumkan bahwa demonstrantor Overture, XB-1, akan diluncurkan pada bulan Oktober. Prototipe kemudian akan dibawa ke langit pada tahun 2021 dalam persiapan untuk debut udara Overture yang dijadwalkan untuk pertengahan 2020-an.
Menurut Express, Boom Supersonic berbasis di Denver, AS, sejauh ini telah mengumpulkan $ 141 juta untuk membangun XB-1. Perusahaan itu telah menggabungkan sayap ke badan pesawat. Dan telah membangun penstabil vertikal dan menyelesaikan uji pendaratan roda.
JAL telah menginvetasikan US$10 juta untuk pengembangan Boom Overture, bekerja sama dengan Boom Supersonic. Dok. Boom Supersonic
Flight Global melaporkan XB-1 diyakini memiliki kecepatan tertinggi Mach 2.2 - hampir 1.700 mph. Pesawat hanya akan memiliki ruang untuk satu pilot - merekrut Angkatan Udara AS yang berpengalaman - dan akan menjalani pengujian di Bandara Udara dan Antariksa Mojave California pada 2021.
"Kami memastikan bahwa masa depan supersonik aman dan ramah lingkungan, dan berkelanjutan secara ekonomi. Kami telah belajar bahwa permintaan supersonik telah tumbuh lebih cepat daripada yang kami perkirakan," ujar Boom Supersonic dalam situs resminya.
Para petinggi di Boom Supersonic meyakini jika bisa terbang dua kali lebih cepat, dunia menjadi dua kali lebih kecil, mengubah daratan yang jauh menjadi tetangga yang akrab.
Jika XB-1 menikmati penerbangan uji yang sukses, Boom Technology akan mengalihkan fokusnya ke Boom Overture - jet penumpang yang direncanakan dengan 55 kursi di dalamnya.
Richard Branson dan Japan Airlines telah berinvestasi pada Boom Overture. Kedua perusahaan telah memesan di muka total 30 pesawat, menempatkan mereka di garis depan ketika Overture siap untuk mengangkut penumpang.
Boom Overture menawarkan tiket harga kelas bisnis, untuk bepergian lebih cepat. Dok. Boom Supersonic
Diperkirakan, harga tiket Boom Overture sekitar US$ 5.000 (£ 3,900) untuk kursi Overture, "Anda akan dapat menerbangkan Overture dengan seperempat harga tiket Concorde, atau sekitar harga yang sama dengan yang Anda bayar di kelas bisnis hari ini. Itu yang paling penting," ujar Blake Scholl, CEO Boom Supersonic.
Berbeda dengan Concorde, Overture akan memiliki ukuran yang sedikit lebih besar. Penumpang nantinya, tak akan diberi banyak waktu untuk fokus memandang ke bawah, karena terbang melebihi kecepatan suara.