Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Manado - Usai tahun baru Imlek, umat Konghucu Manado menyiapkan diri menyambut perayaan Cap Go Meh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Cap Go Meh merupakan puncak dalam prosesi keagamaan setelah tahun Imlek, yang sudah didahului dengan berbagai ritual keagamaan," kata Pemuka Agama Konghucu Klenteng Kwan Kong Manado, Sofyan Jimmy Yosadi, di Manado, Senin, 19 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yosadi mengatakan setelah tahun baru Imlek, umat Konhucu terus melakukan ritual doa di Klenteng yang bertujuan untuk mendapatkan berkat dan restu untuk prosesi Cap Go Meh nantinya. Ada juga pementasan tradisi-tradisi budaya Tionghoa di area Klenteng.
Prosesi Cap Go Meh, kata Yosadi berdasarkan perhitungan dalam penanggalan Tionghoa jatuh pada tanggal 15 bulan pertama tahun baru Imlek, dan sembahyang dilaksanakan umat pagi maupun malam. Pada prosesi Cap Go Meh para Tang Shen akan keluar Klenteng berkeliling dalam arak-arakan berkeliling sekitar Klenteng.
Tang Shen dari Klenteng Kwan Kong, Fong Kim Sian, mengatakan biasanya untuk mendapatkan restu melakukan prosesi keluar klenteng dalam arak-arakan akan digelar juga upacara. "Ada upacara poa pwe di klenteng besar, Ban Hin Kiong, dan beberapa tempat ibadah lainnya, tetapi berbeda dengan di Kwan Kong," kata Fong.
Khusus untuk klenteng Kwan Kong tetap keluar, dan tidak bertanya dulu, sebab dewa di tempat ibadah itu berstatus sebagai panglima perang, sehingga tidak lagi harus bertanya untuk melakukan prosesi Cap Go Meh. Meski demikian, kata Fong, ritual sembahyang tetap dilaksanakan, karena itu adalah kewajiban yang tak boleh diabaikan sehingga harus dilakukan.
ANTARA
Artikel Lain: 6 Titik Kemeriahan Perayaan Imlek 2018 di Hongkong