Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisata Alam, Pesona 3 Ranu di Kaki Gunung Lemongan Lumajang

Tiga ranu di kaki Gunung Lemongan, Kabupaten Lumajang, ini memiliki keindahan yang menarik wisatawan.

7 Mei 2018 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana pagi saat matahari terbit di Ranu Kumbolo, Semeru. Tempo/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, seperti tempat bagi belasan ranu atau danau maar yang terbentuk karena aktivitas vulkanis. Tiga di antaranya berada di kaki Gunung Lemongan, dan menjadi objek wisata yang asyik buat pelancong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tiga ranu ini disebut sebagai segitiga ranu. Tempo bertandang ke ranu-ranu tersebut pada pertengahan April 2018. Cuaca cerah dan udara segar kian memancarkan pesona tiga ranu. Mari kita mengenal satu persatu ranu tersebut.

1. Ranu Klakah
Danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik ini membentang seluas 22 hektare dengan kedalaman mencapai 28 meter. Sekilas, danau itu tampak tenang dan tak beriak. Tak terlihat aktivitas makhluk hidup apapun di dalamnya. Namun, ranu atau danau maar yang letaknya 10 kilometer di utara kota ini ternyata menjadi habitat bagi ikan mujair.

Pemandangan pagi di Ranu Klakah, Lumajang, Jawa Timur. TEMPO | Francisca Christy Rosana

Ranu Klakah terpatri abadi, tepat di muka Gunung Lemongan. Seperti lukisan, pada pagi hari, cahaya matahari yang kemerahan akan mengantung di atas danau berlatar gunung itu. Pantulan sinarnya membuat permukaan danau kemilauan, bak cermin yang menimbulkan refleksi. Gunung dan bayangannya di ekor Ranu Klakah pun seperti dua segitiga yang bertaut.

2. Ranu Pakis
Ranu Pakis terletak tak jauh dari Ranu Klakah. Lokasinya masih berada di Kecamatan Klakah, 18 kilometer dari Stasiun Lumajang. Sama seperti Ranu Klakah, Ranu Pakis merupakan danau maar yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik Gunung Lemongan. Air danau itu berwarna biru tosca, yang tentu menjadi daya tarik utama. Warna air danau itu berbeda dengan danau-danau lainnya.

Pemandangan dari tepi jalan Ranu Pakis, Lumajang, Jawa Timur. TEMPO | Francisca Christy Rosana

Disekitar Ranu Pakis tumbuh pepohonan pakis. Diberi nama Ranu Pakis karena sesuai dengan keadaan alamnya. Di Ranu Pakis, pengunjung bisa menikmati danau yang dikelilingi dua gunung sekaligus, yaitu Gunung Lemongan dan Gunung Semeru. Matahari pagi akan muncul di antara pegunungan itu, membuat air tampak berkilau.

Ranu Pakis terletak di ketinggian 600 mdpl dengan luas sekitar 50 hektare. Wisatawan bisa menikmati danau ini dengan memancing. Sebab, masyarakat sekitar telah membudidayakan ikan mujair dan nila. Pengunjung juga dapat menikmati pandangan nelayan menjaring ikan di atas getek di tengah danau.

3. Ranu Bedali
Ranu Bedali seperti rangkaian terakhir dalam segitiga ranu di kaki Gunung Lemongan. Ranu yang satu ini berlokasi di Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, atau 7 kilometer dari Ranu Pakis. Ranu Bedali berada di keinggian 700 mdpl dengan luas mencapai 25 hektare. Adapun kedalamannya berkisar 28 meter.

Pemandangan dari gardu pandang Ranu Bedali, Lumajang, Jawa Timur. TEMPO | Francisca Christy Rosana

Berbeda dengan ranu-ranu lainnya, Ranu Bedali memiliki air terjun di salah satu sisinya. Namun bila ingin menuju danau dan air terjun, pengunjung harus turun melewati tangga. Jika enggan menapak jalur yang naik turun, pengunjung bisa menikmati Ranu Bedali dari atas gardu pandang yang terletak di tepi jalan raya. Dari situ pula wisatawan dapat berfoto karena ada spot wisata digital yang Instagenic.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus