Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Jika akhir pekan ini berencana ke Yogyakarta, mampirlah ke Galeri RJ Katamsi, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia atau ISI Yogyakarta. Suasana di sana begitu adem karena dikelilingi pepohonan rindang sekaligus menikmati pameran seni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu karya seni yang menarik perhatian adalah serpihan cockpit pesawat perang yang porak-poranda di sudut ruangan. Bagian mesin, kabin, dan peralatan pesawat itu hancur berkeping-keping seperti telah meledak. Jika pengunjung mengamati objek tersebut dengan seksama, baru ketahuan kalau badan pesawat perang tadi tidak terbuat dari logam, melainkan campuran kertas karton, plastik, dan akrilik. Itulah karya seni berjudul "Pesawat Terbangku" buatan seniman Yudi Sulistyo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kurator Mikke Susanto mengatakan, pameran bertajuk "Recovery: Art for A Better Life" ini mengangkat pesan dengan menempatkan seni sebagai katarsis, tempat imajinasi dan realitas, juga upaya rekreasi dan re-kreasi. "Seni menjadi media kreatif untuk mengambil peran dalam memecahkan masalah di masyarakat," katanya pada Senin, 30 Mei 2022.
Sebuah replika berbentuk sepeda dalam pameran "Recovery: Art for A Better Life" di Galeri RJ. Katamsi, ISI Yogyakarta, Senin, 30 Mei 2022. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Pameran "Recovery: Art for A Better Life" yang berlangsung sampai 30 Juni 2022, itu diisi oleh seniman lokal dan seniman mancanegara dengan beragam karya, tak melulu berupa lukis dan kriya. Ada pula karya seni berupa fashion, kursi, replika sepeda, hingga karya seni digital.
Ketua Pelaksana Pameran Seni Rupa, Lutse Lambert Daniel Morin mengatakan, lebih dari 250 karya seniman dari dalam dan luar negeri, termasuk dosen, mahasiswa dan alumnus ISI Yogyakarta mengisi pameran tersebut. Berbagai perguruan tinggi seni dari berbagai daerah juga ambil bagian. Di antaranya, ISI Denpasar, ISI Padang Panjang, ISBI Bandung, Institut Kesenian Jakarta, Universitas Negeri Surakarta, ISI Surakarta, STKW Surabaya, dan Telkom University Bandung.
Sejumlah karya desain kursi dalam pameran "Recovery: Art for A Better Life" di Galeri RJ. Katamsi, ISI Yogyakarta, Senin, 30 Mei 2022. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Adapun karya seniman mancanegara berasal dari Thailand Bunditpatanasilpa Institute, Ezsterhazy Karoly Catholic University Eger Hungary, serta seniman dari Madagaskar, Korea Selatan, dan Thailand. Karya dari peserta internal ISI Yogyakarta berjumlah sekitar 161 buah, karya dari perguruan tinggi lain sebanyak 23 buah, serta karya dari mitra di luar negeri berjumlah 60 buah.
Lutse Lambert Daniel Morin mengatakan, pemilihan tema "Recovery: Art for A Better Life" yang bertepatan dengan Dies Natalis ke-38 ISI Yogyakarta sesuai dengan harapan agar seni dapat berkontribusi dalam memecahkan berbagai persoalan. "Kami ingin berbagi energi dan daya hidup setelah terpuruk akibat pandemi," ujarnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.