Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kota Yogyakarta menyediakan pusat informasi wisata atau Tourist Information Service (TIS) yang beroperasi mulai 22 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. TIS merupakan salah satu layanan yang disiapkan untuk wisatawan yang akan menyambangi Yogyakarta pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Muhammad Zandaru Budi Purwanto menuturkan, Tourist Information Service ini berupa posko khusus di kawasan strategis yakni Jalan Malioboro (depan Plaza Malioboro) dan sisi timur Museum Sonobudoyo (sisi selatan Titik Nol Kilometer).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Layanan TIS ini untuk memberikan informasi dan panduan kepada wisatawan agar merasa nyaman, aman, dan tidak kebingungan mendapatkan informasi jelas selama berlibur di Kota Yogyakarta," kata Zandaru pada Rabu, 18 Desember 2024.
Jadi Rujukan Wisatawan
Dipandu Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan duta wisata yang disebut Mas dan Mbak Kampung Wisata, layanan TIS di Yogyakarta bisa menjadi rujukan wisatawan yang kebingungan mencari informasi soal hotel, penginapan, event, juga destinasi alternatif saat berlibur.
"Destinasi di Kota Yogyakarta tak hanya Tugu, Keraton, dan Malioboro, tapi ada banyak kampung wisata unik yang menarik dijelajahi," kata dia.
Beberapa kampung wisata yang unik itu di antaranya kampung wisata batik, kerajinan, hingga sejarah.
“Kampung wisata itu rata-rata memiliki homestay dengan standar pelayanan tidak kalah dari hotel, baik dari sisi kebersihan, keramahan, maupun kenyamanan. Ini menjadi solusi bagi wisatawan yang kesulitan mendapatkan hotel di musim libur panjang,” ujar Zandaru.
Saat ini Kota Yogyakarta memiliki 25 kampung wisata. Sebagian kampung itu telah meraih berbagai penghargaan nasional, seperti Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI dari Kementerian Pariwisata.
"Kami percaya teman-teman kampung wisata sudah siap memberikan pelayanan prima untuk wisatawan. Inilah langkah menuju quality tourism, di mana wisatawan mendapatkan pengalaman yang berkesan,” ujarnya.
Kunjungan Wisata Kota Yogyakarta
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta hingga akhir November 2024, jumlah wisatawan yang berkunjung telah mencapai 9,5 juta orang. Pemerintah Kota Yogyakarta optimis angka ini akan melonjak menembus 10 juta wisatawan pada Desember 2024.
Zandaru mengatakan, rata-rata pengeluaran wisatawan mencapai Rp2.213.453 per orang. Sementara itu, lama tinggal wisatawan atau Length of Stay (LOS) berada di angka 1,77 hari hingga November, dengan target meningkat menjadi 1,8 hari pada Desember 2024.
Event Tahun Baru
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta Ishadi Zayid mengatakan Kabupaten Sleman menyiapkan 80 event yang separuhnya akan digelar di pengujung tahun pada 31 Desember mendatang. Tercatat tidak kurang dari 25 event akan dimeriahkan pesta kembang api tepat malam pergantian tahun.
"Pesta kembang api tersebar di seluruh Sleman. Lebih dari separuhnya diselenggarakan di kawasan tengah Sleman yakni Kecamatan Depok dan Mlati," kata Ishadi. Kecamatan Depok dan Mlati dikenal merupakan daerah Sleman yang bertabur hotel berbintang.
Meski Sleman diproyeksi menjadi daerah di Yogyakarta yang akan dibanjiri wisatawan, Ishadi mewanti-wanti pelaku usaha terutama kuliner dan parkir tidak aji mumpung. Pemilik bisnis kuliner diminta memasang informasi harga makanan dan minuman di tempat yang dapat dilihat pelanggan. Sementara, pengelola parkir diingatkan supaya mematuhi besaran tarif parkir yang telah ditetapkan dalam peraturan daaerah. "Jika ada keluhan terkait juru parkir nakal atau harga makanan yang melebihi batas wajar dapat dilaporkan aplikasi Lapor Sleman atau melalui WA di 08112595000 disertai dengan bukti," kata dia.