Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Classic and Unique Bus kembali digelar pada 22-24 Maret di Hall B Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Indonesia Classic and Unique Bus adalah ekshibisi yang menampilkan koleksi bus-bus klasik dari era 1960-an sampai 1990-an. Dalam pameran itu, pengunjung bisa bernostaligia mengenang kejayaan bus tempo dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Project Manager Classic and Unique Bus A.M. Fikri mengatakan ada 12-13 bus yang akan dipajang. Semuanya didatangkan langsung dari berbagai daerah di Indonesia. “Ada yang dari Bandung, Kutoarjo, Bangka, dan Jakarta,” katanya saat dihubungi Tempo.co, Rabu, 7 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari Bandung, tutur Fikri, akan dihadirkan sebuah bus Damri era 1980. Sedangkan dari Kutoarjo bakal didatangkan sebuah bus era 1960 berjenis Fuso koleksi Sumber Alam.
“Ada juga bus yang dulu pernah digunakan untuk angkutan internal DPR dan Departemen Penerangan. Masing-masing tahun 1990-an dan 1980-an,” ucap Fikri.
Ada juga bus kayu yang didatangkan langsung dari Bangka. Bus ini dianggap spesial karena bentuknya unik dan tercatat sebagai kendaraan yang cukup langka.
Semua bus kuno itu, kata Fikri, adalah bus milik kolektor. Dia memastikan bus-bus yang didatangkan merupakan bus dengan kondisi cukup prima dan masih bisa beroperasi. “Tapi sudah tidak dioperasikan untuk turun di jalan raya. Sekadar dikoleksi,” katanya.
Meski demikian, ada dua bus yang disiapkan bakal dijalankan saat ekshibisi. Bus ini rencananya akan mengangkut pengunjung pameran berkeliling kawasan JIEXPO. Dua bus itu adalah bus PPD dan Sumber Alam era 1970 dan 1960.
Selama pameran, pengunjung diperkenankan berfoto di depan bus-bus yang dipajang di area Hall. Bisa juga berswafoto di dalam bus yang tengah beroperasi.
Indonesia Clasic and Unique Bus tengah dicanangkan menjadi agenda rutin tahunan. Fikri mengatakan pameran bus dan truk Indonesia ini adalah pergelaran kedua. “Ini tahun kedua. Sebelumnya kami menggelarnya pada 2017,” tutur Fikri.
Selain bekerja sama dengan para kolektor bus, Haltebusdotcom juga bermitra dengan PT. Global Expo Management dan Perpustakaan Nasional dalam acara ini. Pada hari pameran, Perpustakaan Nasional akan menyajikan materi mengenai sejarah bus dari masa ke masa. “Bentuk pemaparan sejarahnya seperti apa, itu masih kejutan,” ujar Fikri.
Tiket Indonesia Clasic and Unique Bus dijual seharga Rp 20 ribu. Dengan tiket itu, pengunjung bisa menyaksikan pameran sekaligus menunggang bus kuno. Pameran berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 17.00.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA