Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Peradi Makassar Bentuk Tim Pencari Fakta Penembakan Pengacara di Bone

Peradi Makassar menduga penembakan terhadap pengacara di kabupaten Bone berhubungan dengan profesinya sebagai advokat.

6 Januari 2025 | 13.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi penembakan. timeout.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar membentuk tim pencari fakta kasus penembakan pengacara di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Pembentukan tim pencari fakta ini bertujuan untuk menelusuri motif dan pelaku yang menembak pengacara Rudi S. Gani hingga tewas tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami berinisiatif membantu kepolisian untuk mengusut penembakan terhadap Rudi S. Gani. Ini menjadi perhatian serius kami di Peradi,” kata ketua TPF Peradi Tajuddin Rachman, kepada Tempo melalui sambungan telepon, Senin, 6 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rudi S. Gani tewas tertembak saat berada di kediaman istrinya di Kabupaten Bone pada malam tahun baru, Selasa, 31 Desember 2024. Peluru senapan angin berkaliber 8 milimeter menembus pipi kanan pria 49 tahun tersebut. Rudi tewas saat sedang sedang bersantap bersama sejumlah anggota keluarganya, pukul 21.50 WITA.

Tajuddin mengatakan Rudi ditembak saat berada di bangunan setengah jadi. Bangunan itu, ujar dia, rencananya digunakan sebagai kantor hukum Rudi di Kabupaten Bone. “Itu bangunan yang baru kerangkanya saja, di samping rumah mertua korban,” kata Tajuddin.

Adapun Rudi sehari-hari bermukim di Kota Makassar. Dia mengatakan Rudi juga tergabung dalam Peradi. Selama menjadi pengacara, Rudi memang lebih banyak menangani perkara di kabupaten yang berjarak sekitar 110 kilometer dari Makassar itu.

Tajuddin mengatakan istri Rudi siang ini akan diperiksa di Polda Sulawesi Selatan. “Jadi setiap ke Bone, korban ini selalu ditemani istrinya, hampir semua kegiatan korban diikuti oleh istrinya,” kata dia.

Pada siang ini, Tajudin bersama istri korban akan memberikan penjelasan kepada penyidik. “Kemungkinan besar pembunuhan ini terkait dengan kegiatan korban sebagai pengacara,” ujar Tajuddin.

Hingga saat ini polisi masih memburu pelaku penembakan. Kepala Kepolisian Resort Bone Ajun Komisaris Besar Erwin Syah mengatakan telah mengerahkan tim gabungan untuk mencari pelaku.

“Tim gabungan telah dikerahkan dan akan bekerja maksimal sampai pelaku tertangkap,” kata Erwin di Makassar, Ahad, 5 Januari, seperti dilansir dari Antara.

Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa penembakan terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024 sekitar pukul 21.50 Wita. Korban bersama 20 orang anggota keluarganya sedang makan malam di ruangan kantor yang sedang proses pembangunan.

"Waktu itu tiba-tiba terdengar satu kali suara letusan dari arah luar ruangan," kata Erwin.

Korban mendapat luka tembak pada bagian wajahnya. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Lappariaja, namun nyawanya tidak tertolong. Polisi sudah membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Makassar untuk autopsi.

Polres Bone telah melaksanakan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi serta mengumpulkan barang bukti. Selain autopsi jenazah korban, polisi juga telah melakukan pemeriksaan laboratorium forensik terhadap proyektil dan olah TKP.

Polisi belum bisa memastikan motif penembakan terhadap pengacara itu. Polisi mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi tentang kasus ini. 

Kabid Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Didik Supranoto memastikan korban tewas ditembak menggunakan. "Hasil uji labfor menyatakan, bahwa itu adalah proyektil senapan angin," katanya.

Pilihan Editor: KPK akan Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Hasto Kristiyanto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus