Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara

Tujuh tahun lalu, 14 Januari 2016, di siang bolong terjadi teror di pusat Kota Jakarta, dikenal sebagai bom Sarinah. Ini kilas baliknya.

15 Januari 2023 | 12.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh tahun lalu warga ibu kota yang masih dalam hitungan hari merayakan tahun baru 2016 terusik lantaran rentetan bom di kawasan Jalan MH Thamrin, Sarinah Jakarta. Sekelompok teroris yang melakukan pengeboman disertai dengan penembakan, Kamis 14 Januari 2016, tak seberapa jauh dari Istana Negara. Tragedi tersebut lebih dikenal peristiwa bom Sarinah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aksi teror tersebut bermula saat salah satu pelaku bernama Ahmad muhazan yang melakukan bom bunuh diri di kedai kopi Starbucks, Theater Djakarta sekitar pukul 10.39.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya berusaha mengakhiri hidupnya sendiri dengan meledakkan bom yang ada pada tubuhnya, pelaku sempat berusaha memegang tangan petugas keamanan cafe tersebut yang bernama Aldi Ardiansyah.

Beruntungnya, nyawa Aldi selamat lantaran berhasil menghindar. Namun, Aldi terpental hingga 10 meter dan menghantam kaca di dalam Starbucks yang mengakibatkan ia beserta pengunjung lainnya terluka akibat ledakan itu. Sementara tubuh pelaku hancur. Tak hanya melukai beberapa orang, ledakan tersebut juga menghancurkan kafe itu. 

Selang 11 detik setelah peristiwa pertama terjadi disusul pula oleh ledakan bom kedua. Kali ini pelaku bernama Dian Juni Kurniadi menyerang pos polisi yang ada di dekat Gedung Sarinah. 

Tak hanya dengan tangan kosong, Dian membawa tabung dengan mengendarai sepeda motor. Bom yang digunakan merupakan bom dengan saklar untuk menghidupkannya. Dian kemudian meledakkan pos polisi tersebut yang mengakibatkan dua warga sipil, yaitu Sugito (43) dan Rico Hermawan (22) tewas dalam kejadian tersebut. Sedangkan seorang polisi, Ajun Inspektur Satu Deni mengalami luka parah.

Ledakan kedua yang meledak di pos polisi lebih besar kekuatannya dibandingkan ledakan pertama. Oleh karena itu, perhatian polisi fokus ke sana. 

Belum selesai, selang beberapa menit kemudian, tepat pukul 10.48 WIB, pelaku lainnya bernama Sunakim alias Afif dan Muhamad Ali, muncul dari arah kerumunan massa dekat Starbucks. 

Kedua pelaku ini membawa ransel yang ternyata berisi bom rakitan. Tak hanya membawa ransel berisikan bom, Afif kemudian menuju ke tengah dan langsung menembak ke arah polisi yang ada di lokasi. Peluru juga melesat ke arah lain dan mengenai Rais Karna yang mengenakan baju hitam. Akibat tembakan tersebut Rais tergeletak di jalan setelah timah panas menembus kepalanya. Sempat menjalani perawatan di rumah sakit, namun nyawa Rais tak tertolong.

Sedangkan pelaku lain M Ali berlari menuju area Starbuck dan menawan dua warga negara asing yaitu Amer Quali Tahar yang merupakan warga Kanada dan Yohanes Antonius Maria. Amer Quali Tahar pun tewas.

Usaha kejadian tersebut terjadilah baku tembak antaraanggota polisi yang ada di sekitar Sarinah dengan kelompok teroris. Akhirnya pelaku berhasil dilumpuhkan setelah terjadi baku tembak sekitar 15 menit. Situasi juga berhasil dikuasai dalam waktu sekitar 20-25 menit.

Singkat cerita, dua pelaku Afif dan M Ali tewas mengenaskan akibat ledakan bom yang dibawa sendiri dan juga tembakan dari aparat kepolisian.

Disarikan dari Antara akibat aksi terorisme tersebut tercatat 7 nyawa hilang yang terdiri dari lima pelaku dan dua warga sipil, sedangkan 24 orang lainnya luka-luka. Polisi menduga aksi teror di kawasan MH Thamrin berkaitan dengan jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kejadian tersebut sontak membuat panik masyarakat. Akibat tragedi ini pula arus lalu lintas juga sempat ditutup dan macet total. Selain itu guru dan petugas keamanan SDN Kebon Sirih 04 Jakarta Pusat mengevakuasi siswanya setelah ledakan terjadi akibat bom Sarinah. 

ANNISA FIRDAUSI  I  SDA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus