UNTUK sementara, warga Ibu Kota boleh merasa aman. Kawanan bandit yang biasa merampok nasabah bank dan menyatroni loket PLN, pekan lalu, digulung Polda Jakarta. Seorang tersangka, Asmoro alias Robin, 30, terpaksa ditembak mati karena mencoba menembak petugas. "Dari serangkaian perampokan diJakarta, pelakunya ternyata itu-itu juga," ujar Kapolda Mayjen Soedarmadji kepada para wartawan. Kawanan bandit yang tertangkap itu antara lain Gondes dan Ujang. Dari mereka, yang berjumlah tujuh orang, disita dua pucuk pistol serta beberapa butir pelurunya, celurit, empat buah mobil Daihatsu, dan empat sepeda motor. Kawanan bandit itu bisa digulung tim yang dipimpin Mayor Arifin, kepala Dinas Serse Polres Jakarta Pusat, setelah dilakukan penangkapan atas diri Gondes, 35. Ketika diperiksa, mereka mengaku sebagai pelaku perampasan terhadap beberapa nasabah bank dan dua buah loket pembayaran PLN. Kelompok Robin, ternyata, juga mempunyai kerja sama dengan kelompok Heru, dan kelompok lain yang merampok dan menewaskan Nyonya Lamria Marpaung, pedagang emas di Jalan Kwini, Jakarta Pusat. Dari salah seorang tersangka yang ditangkap, polisi juga menemukan sepucuk surat yang ditulis Heru. Heru, yang kini ditahan di Salemba itu, menyarankan agar anak buahnya bergabung saja dengan kelompok Robin. Kawanan yang merajalela di Ibu Kota itu, ternyata, semuanya berasal dari Solo, Jawa Tengah. Sebab itu, mereka dikenal dengan sebutan grup Solo. Untuk lebih memantapkan keadaan, di seputar bank, tempat-tempat penukaran uang, dan kas-kas pembayaran, polisi kini menampatkan pasukan khusus. Termasuk petugas yang berpakalan preman, yang disebut Satuan Sergap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini