Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Andika Perkasa Bilang Penghapusan Tes Keperawanan Sudah Dilakukan Sejak Mei

TNI AD sudah tidak lagi menerapkan tes keperawanan bagi calom prajurit perempuan dalam rekrutmen baru.

13 Agustus 2021 | 06.28 WIB

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berbincang dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat berkunjung ke Mabes TNI AD, di Jakarta, Selasa, 2 Februari 2021. ANTARA/M Risyal Hidayat
Perbesar
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berbincang dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat berkunjung ke Mabes TNI AD, di Jakarta, Selasa, 2 Februari 2021. ANTARA/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - TNI AD sudah tidak lagi menerapkan tes keperawanan bagi calom prajurit perempuan dalam rekrutmen baru. “Sudah sejak Mei lalu, mulai diterapkan dalam seleksi penerimaan Bintara di setiap Kodam,” kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa usai meninjau dan berbincang dengan prajurit TNI-AD dan US Army di Pusat Latihan Tempur Amborawang, Samboja, Kalimantan Timur, Kamis 12 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Andika Perkasa menuturkan penghapusan tes keperawanan tidak hanya bagi calon prajurit, tapi juga sudah tidak diberlakukan lagi untuk calon istri dari prajurit pria yang mengajukan izin menikah. “Kalau prajurit kita sudah memilih, ya sudah. Emang kita mau ngapain,” seloroh Kasad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Di sisi lain, Andika menegaskan peniadaan aturan pemeriksaan genital atau kelamin, khususnya bagian dalam dari vagina dan cervix (rahim) untuk calon prajurit wanita.

Tes tersebut untuk melihat kondisi hymen (selaput dara) apakah masih sempurna atau ruptured (sobek) seluruhnya ataupun sobek sebagian, adalah bagian dari perubahan untuk kemajuan yang diterapkan Angkatan Darat.

Dalam kesempatan lain, Kasad menyebutkan, tes tersebut dianggap tidak lagi memiliki relevansi terhadap tujuan pendidikan militer.

"Karena itu, yang tidak ada lagi hubungannya tidak perlu lagi," tegasnya.

Sebaliknya, sejumlah tes seperti tes buta warna, apakah calon mengidap penyakit atau kelainan yang bisa mengancam jiwa, justru semakin rinci dan ketat.

Baca: Hapus Tes Keperawanan, Andika Perkasa: Untuk Hindari Penularan Penyakit

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus