Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Cerita Wali Kota Blitar Soal Perampokan: Istri Saya Diancam Ditelanjangi

Cerita Wali Kota Blitar Santoso mengenai detail peristiwa perampokan dan penyekapan yang dia alami bersama sang istri.

13 Desember 2022 | 16.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas memasang garis polisi saat olah TKP di salah satu ruangan Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Senin 12 Desember 2022. Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono dalam keterangannya mengatakan bahwa pelaku sempat menyekap Wali Kota Blitar Santoso beserta istri dan empat orang petugas Satpol PP yang berjaga, dan membawa sejumlah perhiasan serta uang senilai Rp400 juta. ANTARA FOTO/Humas Polres Blitar Kota

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Blitar Santoso menceritakan detik-detik saat dirinya dirampok bersama istri di kamar rumah dinas, Senin subuh, 12 Desember 2022. Perampok sempat mengancam akan menelanjangi istrinya jika menolak menyebutkan letak brankas uang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah sempat dirawat akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku perampokan, Santoso akhirnya menceritakan peristiwa yang dialami. “Saya duduk di lantai menghadap ke timur. Tangan diborgol, kaki diikat. Istri saya diperlakukan sama, berdiri tidak diikat menghadap ke utara,” kata Santoso di rumah dinasnya, Selasa, 13 Desember 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kondisi mata ditutup lakban, Santoso diminta menunjukkan brankas penyimpanan uang. “Brankas bapak dimana?” bentak pelaku. 

Karena tidak memiliki brankas, Santoso tak bisa menunjukkan tempatnya. Celakanya, meski sudah berkata jujur, pelaku justru menduga Santoso berbohong. Dia kemudian ditendang dan dipukul di bagian perut, punggung, serta tangan. 

Tak berhenti di sana, pelaku juga mengancam akan menelanjangi istrinya jika tidak segera memberitahukan tempat penyimpanan uang. “Kalau tidak segera memberitahu, istri saya mau ditelanjangi. Saya berpikir bagaimana keselamatan istri saya. Sampai dia melakukan sesuatu yang gak baik, kasihan,” kata Santoso. 

Khawatir dengan keselamatan istrinya, Santoso meminta pelaku untuk membuka lemari di dalam kamar. Semua uang yang dia miliki disimpan di sana. Uang itu adalah honor dari acara-acara yang dia hadiri dengan jumlah yang menurutnya tidak terlalu banyak. 

Pelaku kemudian mengobrak-abrik isi lemari dan membawa uang tunai. Sejumlah perhiasan juga diambil, termasuk kalung dan cincin yang sedang dipakai istrinya. 

Saat ditanya ciri-ciri pelaku yang masih bisa diingat, Santoso mengaku tidak tahu. Sebab dirinya sedang dalam kondisi tidur saat tiba-tiba pelaku menyergapnya dan menutup matanya dengan lakban.

HARI TRI WASONO 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus