Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Data Korban Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Meninggal dan 4 Lainnya Dinyatakan Hilang

Warga Sukabumi korban banjir memerlukan makanan siap saji, air bersih, selimut, dan matras.

10 Maret 2025 | 07.22 WIB

Personel Basarnas melakukan upaya pencarian korban hilang yang rumahnya hancur akibat terjangan banjir bandang di Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, 7 Maret 2025. BPBD Kota Sukabumi menyebutkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu pada 6-7 Maret 2025 mencapai 18 titik dan mengakibatkan 91 ribu jiwa terdampak. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay
Perbesar
Personel Basarnas melakukan upaya pencarian korban hilang yang rumahnya hancur akibat terjangan banjir bandang di Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, 7 Maret 2025. BPBD Kota Sukabumi menyebutkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu pada 6-7 Maret 2025 mencapai 18 titik dan mengakibatkan 91 ribu jiwa terdampak. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru dampak banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Data tersebut mencatat sebanyak lima orang meninggal, kemudian empat lainnya dinyatakan hilang hingga Ahad, 9 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari mengatakan bencana longsor dan banjir di Kabupaten Sukabumi terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025. Penyebabnya imbas intensitas hujan yang tinggi di kawasan itu sejak Senin, 3 Maret 2025 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Warga yang dinyatakan hilang sampai saat ini masih dalam pencarian oleh tim SAR (Search and Rescue)," kata Abdul melalui keterangan tertulisnya. Selain korban jiwa dan hilang, bencana tersebut juga membuat ratusan rumah di 42 desa mengalami kerusakan ringan hingga berat.

Menurut Abdul, pemerintah daerah setempat sudah menerjunkan alat berat untuk mengevakuasi material longsor. Kondisi banjir pun sudah dinyatakan kondusif, namun masyarakat masih memerlukan kebutuhan mendesak berupa makanan siap saji, air bersih, selimut, dan matras.

Merujuk data BNPB, disebutkan kerugian materil hingga kini menyebabkan 150 unit rumah rusak ringan, 110 unit rumah rusak sedang, 95 unit rumah rusak berat, enam unit jembatan rusak, satu sarana kesehatan dan 27 titik jalan terkendala untuk dilalui.

"Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan tiga kecamatan yang masih dalam masa tanggap darurat, semisal Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan Lengkong," ujar Abdul. "Upaya penanganan masih terus dilakukan hingga saat ini."

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus