Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Digoda kaya

Nicholas Schmit alias Nico, 46, warga Belanda tewas dibunuh adang, tono dan Rachmat di Sawangan, Bogor. mereka adalah teman Iwan, yang ingin menjarah harta milik Nico.

15 Februari 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TERGODA harta, ongkosnya dua nyawa. Satu menimpa Nicholas Schmit alias Nico, 46 tahun, warga Belanda. Pensiunan marinir ini pernah bertugas di Irian Jaya, tahun 1989. Ia datang lagi dengan visa turis. Duda dengan tiga anak di negerinya itu sempat dua kali kawin di sini. Dan terakhir ia tinggal dengan istrinya yang ketiga di Pamulang, Tangerang, Jawa Barat. Naasnya datang dari Iwan, 24 tahun, Jumat dua pekan silam. Nico mengenal nenek Iwan di Belanda. Dari situ ia mendapat alamat orang tua Iwan di Sawangan, Kabupaten Bogor. Iwan tahu Nico kaya raya, lalu ia tergoda untuk menjarahnya. Menurut mahasiswa akademi swasta ini kepada polisi, bersama kawannya -- Adang, Tono, dan Rachmat -- mereka memancing Nico ke cottage Pondok Sawangan. Tono berlakon sebagai pedagang emas karena, kata Iwan, Nico ingin membeli emas dengan harga murah. Tiga kawannya siap di kamar Flamboyan 5. Iwan muncul bersama Nico, lalu pura-pura menawar emas pada Tono. Basa-basi sejenak, Iwan keluar. Nico masih berbincang dengan Tono ketika mendadak Rachmat menghunjamkan kapak ke arahnya. Nico menangkis. Keningnya tergores, kapak jatuh ke lantai. Adang menusuk pinggang Nico. Korban melawan. Tono memungut kapak lagi dan mengayunkannya bertubi-tubi. Nico lari ke luar kamar bermandi darah. Ketiga penyerangnya panik. Mereka lari meniti tebing. Untuk balik ke kampungnya, mereka harus menyeberang danau di dekat lapangan golf. Tapi Rachmat tak pandai berenang. Ia tenggelam dan besoknya ia ditemukan sudah tak bernyawa. Nico sempat ditolong petugas hotel, tapi waktu menuju rumah sakit Bhakti Yuda, Depok, ia meninggal. Sehari kemudian jasadnya diambil petugas Kedubes Belanda dari RS PMI Bogor, lalu diterbangkan ke negara asalnya. Saat kejadian itu, Iwan berada di luar kamar. Seperti tak tahu apa-apa ia melongok ke kamar maut itu. Petugas hotel mencokoknya. Lusanya, Tono dan Adang diringkus polisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus