Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fahri Hamzah, mengaku sudah beberapa bulan ini tidak melihat rekannya sesama pimpinan DPR, Taufik Kurniawan di Komplek Parlemen. Menurutnya sudah sejak akhir masa sidang yang lalu, atau sekitar bulan Agustus, Taufik jarang terlihat. Ia pun mengatakan Taufik tidak pernah aktif di grup WhatsApp pimpinan DPR.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Belakangan beliau agak jarang ke kantor, mungkin memenuhi proses hukum ya. Sehingga agak jarang ada di kantor belakangan beberapa bulan ini,” kata Fahri di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 30 Oktober 2018.
Fahri Hamzah mengungkapkan rasa prihatin terhadap penetapan sahabatnya itu sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Ia berharap penetapan status tersangka ini atas Taufik ini, tetap bisa dipandang dengan aturan azas praduga tak bersalah. Ia pun mengatakan sebagai pimpinan DPR akan menunggu pemberitahuan resmi tentang status Taufik. Ia pun mengaku akan merundingkan ini dengan pimpinan DPR yang lain dalam rapat pimpinan yang menurutnya akan digelar besok, setelah rapat paripurna.
“Kami juga akan mencoba berusaha bertemu dulu dengan pak Taufik. Untuk mendengarkan apa yang beliau akan lakukan, tentunya. Status dia sebagai ketua DPR tidak gugur oleh status tersangka,” tutur dia.
Sore ini KPK menetapkan Taufik Kurniawan sebagai tersangka suap terkait dengan perolehan anggaran dana alokasi khusus (DAK) fisik pada perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 untuk Kabupaten Kebumen. KPK menduga Taufik menerima Rp 3,65 miliar dari Bupati Kebumen nonaktif, Mohammad Yahya Fuad.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyatakan, setelah dilantik menjadi Bupati Kebumen, M. Yahya Fuad melakukan pendekatan terhadap anggota DPR, termasuk Taufik. Taufik Kurniawan merupakan anggota DPR hasil Pemilu 2014 dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII, yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen.