Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Makassar - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman pribadi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan kediaman anaknya, Kemal Redindo di Makassar pada hari ini, Rabu, 4 Oktober 2023. Dalam penggeledahan itu, tim penyidik membawa pulang dua koper dan sebuah mobil bermerk Audi berwarna hitam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rumah Syahrul yang menjadi sasaran penyidik KPK terletak di Perumahan Bumi Permata Hijau (BPH), Kota Makassar. Penyidik mulai melakukan penggeledahan sejak pukul 11.00 WITA. Sedangkan rumah anak Syahrul yang digeledah KPK berada di Jalan Pelita Raya. Penggeledahan ini berlangsung sejak pukul 14.00 WITA hingga 16.50 WITA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Rukun Warga (RW) di Pelita Raya, Arsyad, mengaku sempat dipanggil oleh tim penyidik untuk menyaksikan penggeledahan tersebut.
"Saya hanya menyaksikan saja lima orang KPK menggeledah,"ucap dia dengan singkat kepada awak media. "Soal penggeledahan apa saja, silahkan tanya KPK."
Penggeledahan di Kota Makassar lanjutan dari kasus dugaan gratifikasi, pemerasan jabatan di lingkungan Kementerian Pertanian, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menimpa eks Gubernur Sulawesi Selatan itu.
KPK sebelumnya geledah rumah dinas Syahrul
Sebelumnya, tim penyidik KPK juga telah menggeledah rumah dinas Syahrul Yasin Limpo di Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat pada Kamis, 28 September 2023. Penggeledahan itu selesai pada Jumat siang, 29 September 2023 dan dilanjutkan penggeledahan di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, tepatnya di ruang kerja Syahrul dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono.
Dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat, 29 September 2023, juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya menyita duit Rp 30 miliar yang ditemukan dalam beberapa amplop. KPK menduga sebagian uang itu berasal dari pegawai berkaitan dengan promosi jabatan dan mutasi di Kementerian Pertanian.Selain duit puluhan miliar, penyidik KPK menemukan 12 senjata api atau senpi dari berbagai jenis.
Senpi itu di antaranya Smith&Wesson (S&W), Walther, Tanfoglio, dan lainnya. Senpi itu telah diserahkan ke Polda Metro Jaya untuk didalami melalui Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya dan berkoordinasi dengan Badan Intelejen Keamanan Polri.
Selain itu, KPK juga telah memeriksa dua pengacara, Febri Diansyah dan Rasamala Aritongan, yang sempat ditunjuk Syahrul Yasin Limpo untuk menjadi penasihat hukumnya dalam penyelidikan kasus ini. Pemeriksaan itu dilakukan pada Senin lalu, 2 Oktober 2023.
Saat penggeledahan, Syahrul Yasin Limpo diketahui tengah melakukan kunjungan kerja ke Eropa sebagai Menteri Pertanian. Dia berangkat ke sejumlah negara seperti Italia dan Spanyol sejak 24 September 2023. Awalnya, Syahrul dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 1 Oktober 2023 namun batal.
Selanjutnya, KPK tetapkan 3 tersangka, termasuk Syahrul
KPK sebelumnya telah menetapkan tiga orang tersangka dalam perkara ini. Selain Syahrul, dua tersangka lainnya adalah Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyo, dan Direktur Alat Mesin Pertanian Muhammad Hatta.
Juru Bicara KPK RI Ali Fikri membenarkan pihaknya telah menetapkan tersangka dalam kasus ini. Namun dia enggan membeberkan identitas tersangka.
Menteri oordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md, menyatakan telah lama mendengar soal penetapan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka. Menurut dia, KPK telah lama melakukan gelar perkara penetapan tersangka tersebut.
"Bahwa dia sudah ditetapkan tersangka saya sudah dapat informasi malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama, tapi resminya ketersangkaannya itu sudah digelarkan lah," kata Mahfud usai acara program pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Partai NasDem, partai yang menaungi Syahrul Yasin Limpo, menggelar pertemuan pada malam ini di NasDem Tower. Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh.