KASUS JULIE YASIN, 1981 Suratan hidup Julie Yasin mirip Dice Budimuljono. Meski tak sepopuler Dice, semasa hidupnya Julie juga dikenal sebagai peragawati, tingkat pemula. Lima tahun lalu wanita yang waktu itu berusia 26 tahun terbunuh di rumah Jalan Gudang Peluru 33A, Jakarta Selatan. Di tubuhnya yang mulus terdapat lima koyakan bekas tusukan sebilah pisau besar dan celurit di leher, dada, punggung, kepala, dan telinganya yang nyaris putus. Menurut visum Dokter Sidhi dari FK UI, meninggalnya Siti Zaenab -- nama asli Almarhumah yang asal Kalimantan ini -- akibat hunjaman benda tajam yang mengenai jantung, paru-paru kanan dan hati. Menjelang magrib, akhir Juni 1981, Julie sempat menerima empat orang tamu, yang konon menagih utang, sebelum ia menemui ajal. Tiga dari empat orang yang bertandang tadi, diduga Jaksa J.R. Bangun, sebagai pelaku pembunuhan itu, karena seorang lagi hingga kini masih buron. Pengadilan memang memeriksa Biru, Marjumin, dan Fauzi, tamu-tamu itu, sebagai tersangka. Dimuka hakim, Biru dan Marjumin menolak bahwa mereka yang membunuh istri Haji Yasin. Padahal, perbuatan itu pernah mereka akui kepada TEMPO. Kedua pria Madura itu membacok korban atas suruhan Fauzi, majikannya. Fauzi sendiri juga diadili. Tetapi pedagang besi tua di Surabaya ini di muka sidang selalu menampilkan dirinya sebagai orang "linglung". Pertanyaan-pertanyaan hakim sering dijawabnya dengan, "Tidak tahu, pusing, ...." Juga tingkah laku seenaknya ia pertontonkan, misalnya tak acuh saja ia tidur di kursi atau bahkan di lantai. Beberapa dokter jiwa dan psikiater memastikan bahwa Fauzi tidak normal alias gila. Memang akhirnya Fauzi dinyatakan bebas murni, sesudah melalui upaya hukum hingga sampai ke Mahkamah Agung, yang total waktunya mencapai lima tahun. Dua tertuduh yang lain juga divonis bebas. Tak jelas, hingga kini, apa dosa Julie sehingga ia dibunuh. Konon, beberapa hari sebelum Almarhumah meninggal, telah terjadi pertengkaran cukup seru antara Julie dan suaminya. Menurut gunjingan, Julie mempunyai hubungan cinta dengan seorang dokter. Dan beberapa saat sesudah pertengkaran, sebelum kejadian itu, Yasin, sang suami, pergi ke Surabaya. Sementara itu, Fauzi dikabarkan kini normal terus. Empat tahun lalu ia sempat mengawinkan anaknya, dan kini lelaki berusia 67 tahun itu memperluas usahanya. Ia membuka jalur perdagangan besi tua Ujungpandang -- Surabaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini