Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pangkalpinang - Sejumlah nelayan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau kini lebih tenang melaut karena pasukan TNI sudah siaga 24 jam mengawal laut Natuna dari aktivitas kapal nelayan asing yang menjarah ikan di perairan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk saat ini alhamdulillah, penjagaan di laut Natuna sudah dimaksimalkan oleh KRI, itulah harapan kami selama ini," kata Ketua Nelayan Ranai, Natuna, Herman, Sabtu, 4 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan informasi yang ia terima, kata Herman, saat ini laut Natuna sudah mulai terpantau sepi dengan nelayan asing.
Sebelumnya selama beberapa hari terakhir, wilayah perbatasan itu telah dimasuki puluhan kapal asing. Kondisi tersebut, kata Herman, membuat nelayan lokal merasa tenang sekaligus senang untuk kembali mengais rezeki di laut.
Keberadaan nelayan asing di laut Natuna membuat ciut nyali nelayan lokal sebab mereka kerap diintervensi. "Tapi 99 persen nelayan tetap belum dapat melaut, karena cuaca buruk. Kemungkinan akhir bulan ini, itu pun kalau cuaca memungkinkan," kata Herman.
Ke depan, Herman berharap pengamanan di laut Natuna dapat ditingkatkan. Pemerintah pusat pun diharapkan membantu nelayan setempat dengan alat telekomunikasi berupa radio panggil yang mampu menjangkau jarak jauh.
Selain itu, pemerintah turut diminta membuat jalur komunikasi khusus bersama KRI agar jika sewaktu-waktu ada kapal asing, maka para nelayan bisa menghubungi langsung ke kapal perang tanpa menunggu pulang ke daratan. "Sehingga informasi tersebut dapat disampaikan secara cepat ke pihak KRI dan pengawas lainnya. Kenapa demikian, karena pada waktu nelayan kita ke laut, sinyal HP tidak terjangkau," kata Herman.
Meski begitu, pihaknya juga memahami keterbatasan armada KRI dan operasionalnya. Karena itu, salah satu solusinya pemerintah memberi alat komunikasi yang memadai sehingga bermanfaat bagi nelayan Natuna.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya Yudo Margono telah mengimbau agar nelayan Natuna tidak cemas atas keberadaan kapal ikan asing dan Coast Goard China karena TNI hadir di laut Natuna. "Tetap saja melaut, di sini kan ada kapal perang, bisa infokan pada kami," ujarnya.
Justru sebaliknya, nelayan sebaiknya menjadi mata dan telinga aparat keamanan, khususnya TNI Angkatan Laut. "Mungkin dengan kondisi laut kita yang luas, itu tidak bisa dijangkau oleh KRI kita saat ini, kan jumlahnya terbatas," kata Yudo.
Yudo juga meyakinkan masyarakat dan nelayan untuk terus berkoordinasi dengan TNI maupun Bakamla yang berada di laut Natuna.