Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polres Kota Solo Kombes Ade Safri Simanjutak menyatakan kepolisian akan berupaya transparan mengungkap kasus tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Gilang Endi Saputra (23 tahun). Gilang yang merupakan mahasiswa semester tiga D-4 Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja meninggal saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar resimen mahasiwa atau Menwa UNS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kapolres, penyidik terus bekerja untuk mengungkap kasus ini. Terakhir kepolisian sudah meminta keterangan para saksi hingga mengumpulkan barang bukti. "Status penyelidikan ditingkatkan jadi penyidikan sejak Senin, 25 Oktober," ujar Ade,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara langsung Kapolres Solo menyerahkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) dan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) kepada keluarga korban.
Ihwal dugaan adanya kekerasan, Kapolres menuturkan kepolisian akan secepatnya menggelar perkara setelah hasil autopsi keluar untuk mengarah kepada tersangka.
Sementara ayah korban, Sunardi, berharap kasus yang menimpa anaknya bisa segera terungkap dengan transparan, jujur, dan lancar. Ia berharap kejadian yang menimpa anaknya menjadi yang terakhir.
Penyidik Polres Kota Solo sudah memeriksa 26 saksi dalam perkara Menwa UNS. Ada delapan saksi tambahan yang diperiksa. Mereka adalah tiga anggota panitia Diklatsar Menwa dan lima peserta yang mengikuti kegiatan.
Penyidik Satreskrim Polresta Solo juga telah berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Upaya itu ditempuh untuk memberikan pendampingan perlindungan terhadap para saksi dalam kasus tewasnya peserta Diklatsar Menwa UNS.