Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Beredar kabar bahwa salah satu otak Bom Thamrin, Bahrun Naim, tewas di Suriah, beberapa hari lalu. Dia tewas dalam sebuah pertempuran pada 30 November 2017.
Pengacara keluarga Bahrun Naim, Anies Prijo Anshorie, mengaku juga menerima kabar tersebut. “Kabar itu beredar di media sosial,” katanya, Senin, 4 Desember 2017.
Baca juga: Pengakuan Terduga Teroris Ketika Mendapat Perintah Lewat Telegram
Anies menyebut telah mencoba mengkonfirmasi kabar tersebut ke keluarga Bahrun Naim di Solo. “Tapi keluarga malah belum mendengar kabar itu sama sekali.”
Keluarga, menurut dia, telah lama putus komunikasi dengan Bahrun Naim. “Bahkan keluarga tidak tahu dia berada di mana.” Keluarga juga tidak berupaya mencarinya. “Bahrun Naim kan sudah dewasa,” katanya menirukan ucapan orang tua Bahrun Naim.
Selain itu, keluarga tidak akan mencari kebenaran atas kabar tewasnya Bahrun Naim di Suriah. “Keluarga biasa-biasa saja, tidak terlihat terkejut," ucap Anies.
Baca juga: BNPT Ungkap Cara Baru Bahrun Naim Rekrut Pengikut, Mendekati TKI
Kabar tewasnya Bahrun Naim tersebar lewat percakapan di media sosial. Namanya selama ini banyak dikaitkan dengan peristiwa teror di Indonesia.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian sebelumnya mengatakan dua terduga teroris yang ditangkap di Bima, Nusa Tenggara Barat, belajar langsung dari Bahrun Naim. Kedua terduga tersebut, NH dan KW, belajar secara online.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini