Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) membuka opsi membuat laporan kepolisian tentang dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa Soleh Darmawan. Soleh adalah pekerja migran yang meninggal di Kamboja pada 3 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menyatakan pihaknya sedang mempelajari celah hukum untuk melaporkan dugaan TPPO tersebut. “Kalau celah hukumnya memungkinkan Kementerian P2MI mengadukan secara hukum, kami enggak masalah,” kata Karding di Gedung Kementerian P2MI, Jakarta Selatan, Jumat, 11 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan tidak terlalu memahami prosedur hukum terkait dengan pelaporan oleh kementerian. “Saya ini enggak ahli hukum, jadi nanti saya tanya ke ahlinya dahulu,” kata dia.
Selain itu, dia menyatakan akan memastikan kepada pihak keluarga terlebih dahulu berkaitan keinginan untuk membuat laporan polisi. Pasalnya, hingga saat ini, belum ada konfirmasi bahwa keluarga hendak melaporkan dugaan TPPO.
Selain TPPO, ada dugaan perdagangan organ terhadap Soleh. “Namun, berdasakan observasi pihak keluarga dan aparat, tidak ditemukan luka baru maupun bekas jahitan yang menunjukkan pengambilan organ,” kata dia.
Karding mengatakan, kabar tentang dugaan penjualan organ sempat muncul di media sosial. Namun, pihak keluarga, kata dia, juga belum meminta dilakukan autopsi. Menurut Karding, jika pihak keluarga ingin menyelidiki lebih jauh, Kementerian P2MI siap memfasilitasi. “Kalau keluarga menginginkan itu diselidiki lebih jauh, lebih dalam, misalnya autopsi kami akan bantu,” kata dia.
Selain itu, Karding mengatakan pihaknya telah mencoba mendatangi perempuan bernama Serli yang diduga menjadi pihak yang menawarkan kerja di Kamboja. Namun, kata dia, yang bersangkutan tidak berada di rumahnya.
Dalam laporan Tempo, Diana, ibu Soleh masih sempat berkomunikasi dengan anaknya pada Ahad malam, 2 Maret 2025. Diana menangkap hal janggal saat melakukan panggilan video dengan sang anak.
Diana mengatakan Soleh hanya duduk membisu dan tidak menanggapi omongannya. Wajah pemuda 24 tahun itu pucat dan kepalanya terus menunduk. Keesokan harinya, teman satu pekerjaan Soleh menemukannya tidak bernyawa di kamar kontrakan di sudut Kota Poipet, Kamboja.
Pilihan Editor: Mengapa Judi Online Sulit Diberantas: Cerita Para Operator