Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Polisi Militer Daerah Militer (Danpomdam) Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar menyebut Letnan Satu atau Lettu GDW (29 tahun) yang melawan arus lalu lintas di Tol MBZ memiliki riwayat penyakit kambuhan. Menurut dia, GDW perlu mengonsumsi obat untuk menahan rasa sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang bersangkutan sudah didiagnosa ada sakit, sehingga untuk menahan rasa sakitnya itu, dia mengonsumsi obat," ujar Irsyad pada Rabu, 13 September 2023, dilansir dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Tol Layang Mohamed bin Zayed (MBZ), Bekasi pada Sabtu 9 September 2023. Penyebab insiden ini karena GDW melawan arus di Tol MBZ lalu menabrak tujuh mobil.
Saat kecelakaan itu, tutur Irsyad, GDW sedang dalam pengaruh obat atas penyakitnya. "Jadi kalau dibilang pengaruh obat juga ada, yang lebih dominan sih pengaruh sakitnya ini," terang dia.
Penyakit yang diderita GDW menyebabkan anggota TNI itu dapat melakukan tindakan di luar kesadarannya. Untuk itulah, menurut Irsyad, GDW dalam pengawasan satuan tugasnya, yakni Kesatuan Yonkav 7/ Pragosa Satya Kodam Jaya.
"Cuman ketika itu (waktu kecelakaan di Tol MBZ), dia memang tanpa izin keluar saat kejadian," ujar dia.
Kepala Penerangan Kodam Jaya Letkol Inf Herbeth Andi Amino Sinaga sebelumnya telah menyampaikan, TNI penabrak di Tol MBZ ini memiliki riwayat penyakit. Kondisi pelaku juga kurang sehat kala itu.
"Yang jelas dalam waktu subuh pergi mengendarai mobil tanpa izin dari satuannya," kata Herbeth saat jumpa pers di Rumah Sakit Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur, Senin, 11 September 2023, dilansir dari Antara.
Pilihan Editor: Heru Budi Klaim Semua Upaya untuk Atasi Polusi Udara Jakarta Efektif