Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pihak keluarga Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie diduga meminta polisi agar menetapkan proses rehabilitasi dan menghentikan proses hukum.
Polisi menerima informasi ada artis yang menggunakan sabu dari jaringan narkotik yang sebelumnya sudah diungkap.
Nia diduga memerintahkan sopirnya membeli sabu.
SEORANG laki-laki mendatangi kantor Kepolisian Resor Jakarta Pusat di kawasan Kemayoran pada Kamis pagi, 8 Juli lalu. Malam sebelumnya polisi menangkap selebritas Nia Ramadhani di rumahnya di Jakarta Selatan karena diduga mengonsumsi narkotik jenis sabu. Beberapa jam kemudian suaminya, pengusaha Ardi Bakrie, menyusul. Keduanya berada dalam sel.
Kepada polisi yang berjaga, laki-laki setengah baya itu mengatakan ingin menemui pimpinan Polres Jakarta Pusat. Wakil Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Setyo Koes Hariyanto yang menyambutnya. Kepada Setyo, laki-laki itu mengaku kerabat pasangan Nia-Ardi. “Ada permintaan agar Ardi tak menjalani proses hukum,” ujar Setyo pada Rabu, 14 Juli lalu.
Kepada Setyo, laki-laki itu mempertanyakan alasan polisi menahan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie. Ia berusaha meyakinkan Setyo bahwa menantu dan anak bungsu politikus senior Partai Golkar Aburizal Bakrie ini hanya pemakai sabu. Itu sebabnya, ia meminta polisi membawa Nia dan Ardi ke tempat rehabilitasi pecandu narkotik, bukan menahannya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo