Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Marak Begal Sepeda, Dishub DKI: Jangan Bawa Barang Mewah

Dishub DKI mengimbau agar warga Ibu Kota yang bersepeda tak membawa barang mewah agar terhindar dari begal sepeda.

30 Oktober 2020 | 18.45 WIB

Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo saat ditemui di area CFD, Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Ahad, 21 Juni 2020. Tempo/Adam Prireza
Perbesar
Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo saat ditemui di area CFD, Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Ahad, 21 Juni 2020. Tempo/Adam Prireza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penjambretan atau begal sepeda masih terus terjadi di Jakarta. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengimbau warga Ibu Kota agar tak perlu membawa barang-barang berharga saat bersepeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami imbau para pesepeda agar hindari membawa barang-barang berharga. Jadi biasanya pelaku akan melihat oh dia (pesepeda) itu bawa barang seperti apa yang diincarnya itu. Ya kan? Nah kita coba menghindari itu, kemudian sedapat mungkin kalau itu memang harus dibawa agar disimpan di dalam saku yang tidak terlihat," kata Syafrin saat dihubungi, Jumat, 30 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Imbauan itu disampaikan Syafrin kepada pesepeda di Jakarta mengingat dalam kurun waktu satu bulan terakhir marak terjadi begal pesepeda di ruas-ruas jalan protokol.

Melalui analisanya, Syafrin mengatakan para pembegal sepeda menyasar targetnya di pagi hari saat para pesepeda memang bersepeda untuk berolahraga.

Untuk itu, menurut Syafrin masyarakat harus menutup kesempatan para perampas barang penting milik pesepeda dengan tidak membawa barang berharga saat mengayuh pedal sepeda di jalan-jalan yang ada di Jakarta.

"Karena kejahatan itu muncul bukan hanya niat di pelaku, tetapi juga karena adanya kesempatan bagi pelaku untuk melakukan kejahatan. Kesempatan ini yang kita tutup, yang bawa 'handphone' ya masukkan ke kantong atau misalnya memang tidak tersedia kantong, jangan letakkan di punggung karena di punggung begitu sangat mudah dijambret," ujar Syafrin.

Selain mengimbau masyarakat untuk tidak membawa barang berharga saat bersepeda, Syafrin merencanakan akan menyiapkan petugas patroli yang bersifat statis untuk mencegah kejadian pembegalan terhadap pesepeda berulang.

Hari ini sudah terlihat petugas Dishub DKI berada di persimpangan sepanjang Sudirman-MH Thamrin. "Kami harapkan adanya petugas ini akan mengurungkan niat pelaku untuk melakukan penjambretan," kata Syafrin.

Syafrin mengatakan, selama ini petugas Dishub selalu melakukan patroli, namun patroli yang dilakukan bersifat dinamis karena petugas harus bergerak memutari kawasan-kawasan yang telah ditentukan.

Meski demikian, ia mengakui patroli yang dilakukan jajaran Dishub DKI belum maksimal. Syafrin mengharapkan adanya bantuan petugas patroli rutin baik dari pihak Kepolisian maupun TNI.

"Kami harapkan di titik-titik lain juga bisa dilakukan pengawasan secara intens bersama-sama Kepolisian dan TNI," ujar Syafrin.

Sebelumnya Anggota TNI Angkatan Laut Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko menjadi korban begal saat sedang bersepeda di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat atau tepat di seberang Kementerian Pertahanan. Pelaku yang berjumlah dua orang berusaha mengambil barang korban namun gagal.

"Dia mau ngambil tas korban. Tapi gagal," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Burhanuddin saat dihubungi, Senin, 26 Oktober 2020.

Akibat peristiwa itu, korban terjatuh dari sepeda dan harus dilarikan ke rumah sakit. Polisi pun saat ini sedang melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan mencari para pelaku.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus