Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Menkopolkam Ungkap Indonesia Jadi Salah Satu Produsen Narkoba Dunia

Budi Gunawan menyatakan saat ini Indonesia tergolong dalam kondisi darurat narkoba.

5 Desember 2024 | 14.54 WIB

Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar barang bukti sabu-sabu saat Kegiatan Konferensi Pers Pengungkapan Kasus Narkotika di Kantor BNN, Jakarta, 5 Desember 2024. Pengungkapan kasus narkotika dalam rangka mendungkung program asta cita. TEMPO/Subekti
Perbesar
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar barang bukti sabu-sabu saat Kegiatan Konferensi Pers Pengungkapan Kasus Narkotika di Kantor BNN, Jakarta, 5 Desember 2024. Pengungkapan kasus narkotika dalam rangka mendungkung program asta cita. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan menyatakan saat ini Indonesia tergolong dalam kondisi darurat narkoba. Sebab, katanya, Indonesia tak hanya menjadi konsumen narkoba, tetapi telah dijadikan sebagai target pasar peredaran narkoba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bahkan menjadi salah satu produsen narkoba di dunia ini," kata Budi Gunawan dalam konferensi pers capaian Desk Pemberantasan Narkoba di Mabes Polri, Jakarta, pada Kamis, 5 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berdasarkan data pemerintah, jumlah pengguna narkoba sepanjang 2024 mencapai 3,3 juta orang. Pria yang akrab disapa BG ini menyebut, pengguna narkoba di Tanah Air didominasi oleh generasi muda. "Terutama remaja yang berusia 15 hingga 24 tahun," ucapnya.

Eks Kepala Badan Intelijen Negara ini mengatakan bahwa peredaran narkoba juga semakin meluas. Peredaran narkoba, ucap BG, tak hanya menyasar kota-kota besar di Indonesia, melainkan juga menjangkau hingga ke daerah-daerah terpencil.

Dia mengatakan mendapat perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan tindakan tegas secara menyeluruh guna menghentikan jaringan narkoba di Indonesia sampai ke akarnya. BG mengatakan bahwa kementerian dan lembaga terkait di desk ini berkomitmen untuk memperkuat sinergi dan saling mendukung upaya pemberantasan narkoba.

"Sinergi ini mencakup koordinasi yang semakin intensif," katanya.

Koordinasi itu, ujar BG, mencakup tindakan preventif, penegakan hukum, rehabilitasi, edukasi, dan kampanye pemberantasan narkoba. Dia mengungkapkan, pemerintah bakal menggencarkan langkah-langkah kampanye ihwal bahaya narkoba.

Budi mengatakan edukasi dan kampanye ini akan menyasar kepada komunitas masyarakat, pelajar, mahasiswa, dan berbagai kelompok lainnya. Edukasi tersebut, kata dia, dilakukan melalui penggunaan pelbagai paltform untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkoba sehingga dapat mencegah penyalahgunaan narkoba sejak usia dini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus