Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Pabrik PT. Jati Perkasa Nusantara yang berada di Jalan Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, kebakaran pada Jumat, 1 November 2024, pagi. Akibat kebakaran itu, 7 orang meninggal dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Perusahaan yang terbakar PT. Jati Perkasa Nusantara, produksi pakan ternak. Saat ini sudah ditemukan 7 korban dalam keadaan meninggal,” kata Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Priadi Santoso.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain korban tewas, BPBD Kota Bekasi juga menemukan tiga pegawai pabrik yang mengalami luka bakar. Petugas mengevakuasi korban tewas ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi sementara korban luka dilarikan ke rumah sakit terdekat. “(Kasus kebakaran) masih dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian,” ucapnya.
Salah satu saksi mata, Ayu, 25 tahun mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Ayu merupakan karyawan di salah satu pabrik dekat PT Jati Perkasa Nusantara. Kawasan tersebut memang dikenal sebagai daerah pabrik di Bekasi.
Ayu mengatakan, saat peristiwa terjadi ia sedang bekerja di ruang produksi. Saat itu, terdengar suara ledakan dan tak lama aliran listrik di ruang produksi mati selama kurang lebih satu menit.
"Saya enggak tahu awalnya gimana, tiba-tiba ada ledakan terus PT Mie Sedap langsung mati lampu. Mesin mati, konveyer mati, lampu mati,” ujarnya.
Setelah itu, seorang karyawan dari bagian lain datang ke ruang tempat Ayu bekerja dan memberitahukan bahwa terjadi kebakaran. Ayu dan pekerja lainnya akhirnya diminta untuk keluar dari ruang produksi.
“Pas keluar liat api, asap udah gede,” ujarnya.
Komandan Kompi Dinas Pemadam Kabakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi Rusmanto, menyatakan pihaknya telah mengerahkan 14 unit mobil pemadam untuk menjinakkan kobaran api. Hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.
“Untuk dugaan sementara belum diketahui," ujarnya.