Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Pakai Patwal dan Buka Jalan di Tengah Kemacetan, Raffi Ahmad Mengaku Tidak di dalam Mobil RI 36

Mobil RI 36 yang pakai patwal arogan adalah mobil Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad.

11 Januari 2025 | 15.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presenter Raffi Ahmad saat memberikan keterangan soal tudingan National Corruption Wach (NCW) kasus pencucian uang, Menteng, Jakarta, Senin, 5 Februari 2024. Dalam keteranganya Raffi membantah tudingan Ketua Umum NCW Hanifa Sutrisna atas tudingan pencucian uang senilai ratusan miliar tersebut, Pihak Raffi juga mengundang Hanifa NCW untuk membuktikan kalau tuduhan tersebut memamang benar. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad mengakui bahwa mobil berpelat RI 36 dengan motor patroli pengawalan, merupakan kendaraan dinas yang digunakannya. Namun, Raffi menjelaskan bahwa dirinya sedang tidak berada di dalam mobil tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” ucap Raffi dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Sabtu, 11 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Raffi kemudian menjelaskan kronologi kejadian setelah melakukan klarifikasi kepada jajaran tim patwal yang mengawal dirinya. Menurut Raffi, di depan rangkaian terdapat taksi berwarna hitam. Di depan taksi tersebut terdapat truk yang berhenti, sehingga taksi kemudian mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut. Pengemudi taksi dan mobil kemudian membuka jendela dan berargumen. Menurut Raffi, petugas patwal yang melihat hal tersebut mencoba melerai dengan menegur pengemudi taksi.

Terpisah, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan petugas dalam video tersebut merupakan Brigadir DK. Dia juga mengatakan saat itu DK sedang mencoba melerai sopir taksi dengan sopir mobil yang hampir bersenggolan. “(Brigadir DK melerai yang) saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan,” kata Argo dalam keterangannya, Jumat, 10 januari 2025.

Sementara itu, Direktur Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas atau Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Raden Slamet Santoso menegaskan kalau tindakan pengawalan yang arogan itu tidak boleh dilakukan. Dia meminta maaf atas insiden itu. "Atas tindakan personel itu, kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa terganggu," ucap Slamet melalui pesan singkat kepada Tempo Jumat, 10 Januari 2025.

Mobil RI 36 ramai disorot usai video pengawalan mobil itu diunggah oleh sejumlah akun Instagram. Polisi patwal yang mengawal mengendarai motor secara zig-zag untuk membuka jalan, disertai dengan bunyi klakson dan sirine khas pengawalan. Sesampainya di dekat Halte Senayan, Jalan Jenderal Sudirman, tampak polisi yang mengawal mobil RI 36 itu mengacungkan tangan ke arah taksi Alphard di depannya. Aksi ini pun menuai perdebatan di media sosial mengenai arogansi anggota Polri ketika mengawal pejabat.

Alif Ilham Fajriadi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus