Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ditemukannya 5 peluru nyasar ke gedung DPR sejak Senin lalu membuat anggota DPR meminta agar lapangan tembak Senayan ditutup dan dipindahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Anthon Sihombing mengatakan ihwal peluru nyasar tersebut untuk menjaga keamanan yang ada terutama di gedung DPR dan sekitarnya.
Baca : 4 Peluru Nysar ke Gedung DPR, Polisi Pastikan dari Pistol Glock
"Kami akan memperketat pengamanan. Apa lagi ini tahun politik, kalau dibiarkan penembakan ini berulang-ulang berarti lebih penting lapangan tembak dari pada gedung DPR yang menjadi ikon di republik ini," kata Anthon, di Gedung DPR, Kamis, 18 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anthon, BURT akan mengundang Sekeratariat Negara, Persatuan Penembak Indonesia (PERBAKIN) dan pengelola Gelora Bung Karno untuk rapat pada tanggal 23 atau 24 Oktober 2018 pekan depan untuk membahas penutupan lapangan tembak Senayan.Lapangan tembak reaksi di Lapangan Tembak Senayan, diduga menjadi lokasi asal peluru nyasar ke gedung DPR, Selasa 16 Oktober 2018. Tempo/ M Yusuf Manurung
"Direlokasi dong, di kota metropolitan sebesar ini masa lapangan tembak ditengah-tengah kota" ujar Anthon.
Anthon mengatakan bahwa pihak BURT akan mengupayakan ditutupnya lapangan tembak ini sebagai langkah antisipasi. Namun jika tidak berhasil maka DPR akan memasang kaca anti peluru sebagai keamanan.
Simak juga :
Roro Fitria Divonis 4 Tahun Penjara, Apa Saja Pertimbangan Hakim?
Sebelumnya, sejak Senin, 15 Oktober lalu setidaknya ada lima lubang bekas tembakan peluru dan empat proyektil yang sudah ditemukan di gedung Nusantara I DPR RI.