Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pencari Fakta yang dibentuk Peradi Makassar menyatakan pengacara yang menjadi korban penembakan, Rudi S. Gani, sedang menangani sejumlah kasus sengketa lahan sebelum tewas ditembak di Kabupaten Bone pada Selasa malam, 31 Desember 2024. Ketua TPF, Tajuddin Rachman, mengatakan terdapat enam kasus yang tengah ditangani Rudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Lima kasus soal sengketa lahan, satu perkara perdata biasa,” kata Tajuddin kepada Tempo melalui sambungan telepon, Senin, 6 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tajuddin mengetahui informasi itu dari istri korban. Dia mengatakan akan melaporkan fakta-fakta tersebut kepada penyidik “Saya sudah menanyakan beberapa hal, istri korban menceritakan perkara apa saja yang dipegang suaminya sebelum ditembak,” kata dia.
Tajuddin mengatakan, informasi tersebut nantinya akan diserahkan kepada tim penyidik. Dia menduga penembakan terhadap Rudi berkaitan dengan perkara yang sedang ditangani.
Dia mengatakan polisi bisa menelusuri lebih dalam siapa saja pihak berperkara dalam kasus yang ditangani Rudi. “Sangat mungkin berkaitan, tapi kami tidak bisa pastikan. Biarkan penyidik yang mengusut,” katanya.
Rudi S. Gani tewas tertembak saat berada di kediaman istrinya di Kabupaten Bone pada malam tahun baru, Selasa, 31 Desember 2024. Peluru senapan angin kaliber 8 milimeter menembus pipi kanan pria 49 tahun tersebut.
Hingga kini polisi masih memburu pelaku penembakan terhadap Rudi. Kepala Kepolisian Resort Bone Ajun Komisaris Besar Erwin Syah mengatakan telah mengerahkan tim gabungan untuk mencari pelaku.
“Tim gabungan telah dikerahkan dan akan bekerja maksimal sampai pelaku tertangkap,” kata Erwin di Makassar, Ahad, 5 Januari, seperti dilansir dari Antara.
Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa penembakan terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024 sekitar pukul 21.50 Wita. Korban bersama 20 orang anggota keluarganya sedang makan malam di ruangan kantor yang sedang proses pembangunan.
"Waktu itu tiba-tiba terdengar satu kali suara letusan dari arah luar ruangan," kata Erwin.
Korban mendapat luka tembak pada bagian wajahnya. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Lappariaja, namun nyawanya tidak tertolong. Polisi sudah membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Makassar untuk autopsi.
Polres Bone telah melaksanakan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi serta mengumpulkan barang bukti. Selain autopsi jenazah korban, polisi juga telah melakukan pemeriksaan laboratorium forensik terhadap proyektil dan olah TKP.
Polisi belum bisa memastikan motif penembakan terhadap pengacara itu. Polisi mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi tentang kasus ini.
Kabid Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Didik Supranoto memastikan korban tewas ditembak menggunakan senapan angin. "Hasil uji labfor menyatakan, bahwa itu adalah proyektil senapan angin," katanya.
Pilihan Editor: Bareskrim Sita Hotel di Semarang, Diduga Hasil Cuci Uang Judi Online