Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Pimpinan Ponpes Maafkan Kepala BNPT soal 198 Pesantren Terafiliasi Teroris

Pernyataan Kepala BNPT soal 198 pesantren terafiliasi terorisme dianggap sudah selesai.

5 Februari 2022 | 20.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Boy Rafli Amar diketahui menempuh pendidikan di AKABRI bagian Kepolisian dan lulus pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi). Boy Rafli Amar yang kini resmi menjabat sebagai Kepala BNPT pada 6 Mei 2020 lalu, sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Wakalemdiklat), Kapolda Papua pada 2017, Kapolda Banten pada 2014-2016, Kabid Humas Polda Metro Jaya pada 2009, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri. Foto/Edwin Dwi Putranto/Republika/Pool

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pimpinan pondok pesantren yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pesantren Muadalah sepakat memaafkan pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar yang menuai polemik. Pertanyaan Boy yang dimaksud adalah soal 189 pondok pesantren terafiliasi terorisme oleh BNPT.

“Sudah selesai, nggak ada lagi masalah, apalagi kan Kepala BNPT telah meminta maaf, jadi nggak perlu lagi dibahas” kata Sekjen Forum yang juga pengasuh Pondok Pesantren Termas, Luqman Hakim Haris Dimyati, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 5 Februari 2022.

Penyataan maaf disampaikan usai pertemuan antara Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komisaris Jenderal Syafruddin bersama para kiai, pimpinan pondok, serta Forum Alumni Pondok Pesantren di Gedung DMI, Jakarta Timur, pada hari yang sama.

Sebelumnya, Boy juga sudah mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat terkait 198 tersebut. Boy menjelaskan bahwa BNPT dan MUI mengupayakan adanya persamaan persepsi di antara perbedaan pendapat.

"Saya menyampaikan permohonan maaf karena penyebutan nama pondok pesantren diyakini melukai perasaan pengelola pondok, umat Islam yang tentunya bukan maksud untuk itu," ujar dia pada Kamis, 3 Februari 2022.

Lebih lanjut, para pihak yang bertemu ini berharap hal ini tak perlu dipersoalkan lagi. Terlebih, Boy juga telah menemui Ketua DMI Pusat Jusuf Kalla dan meminta maaf. “Sudah ketemu Majelis Ulama, sudah ketemu Pak JK, Dewan Masjid Indonesia di sini lantai 9, sudah clear” kata Syafrudin.

Adapun daftar peserta yang hadir dalam pertemuan ini yaitu Ketua Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Taliwang Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkifli Muhadli; Presiden Perhimpunan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (P3i) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Kuningan Jawa Barat, Tata Taufik; Ketua Umum Forum Silaturahim Kiai-kiai Muda (FSKM) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah 1, Brebes Jawa Tengah Gus Akomadhien Sofa.

Berikutnya Ketua Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Banten Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Banten, Anang Azhari Ali; Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, Sofwan Manaf; Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran, Tangerang Ahmad Jameel; Sekum P2I, Pengasuh Ma'had Aly PP As-Shiddiqiyah, Jakarta, Abdul Kholik; dan puluhan forum Pondok Pesantren lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus