Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Polisi Militer Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut XIV Sorong dan Kepolisian Resor Kota Sorong masih belum menemukan pisau kerambit yang digunakan dalam pembunuhan terhadap Kesia Irena Yola Lestaluhu. Kesia dibunuh oleh anggota TNI AL Kelasi Satu Agung Suyono Wahyudi Ponidi pada Ahad dinihari, 12 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan rekonstruksi kejadian yang digelar di Markas Komando Lantamal Sorong pada hari ini, Senin, 20 Januari 2025, pelaku diketahui menyimpan pisau kerambitnya di dashboard pintu mobil bagian kanan. “Namun saat melakukan pembunuhan, pisau kerambitnya terjatuh di tempat kejadian perkara dan sampai saat ini belum ditemukan,” ucap Kepala Dinas Penerangan Komando Armada III Ajik Sismianto melalui aplikasi WhatsApp pada Senin, 20 Januari 2025. Ajik mengatakan polisi militer dan Polresta Sorong telah berulang kali melakukan upaya pencarian, namun hingga saat ini kerambit tak kunjung ditemukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terdapat 24 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut. Ajik menyebut rekonstruksi ini dihadiri oleh pelaku, keluarga korban yang didampingi pengacara, serta 5 orang saksi. Kelima saksi tersebut turut berada di tempat hiburan malam yang menjadi lokasi pertemuan pertama Agung dengan Kesia.
Menurut Ajik, hasil rekonstruksi menunjukkan pelaku bertindak sendirian ketika membunuh korban di Pantai Saoka. Namun, hal ini mengundang pertanyaan dari pihak keluarga korban. “Sampai saat ini keluarga masih bertanya apakah dia (pelaku) secara pribadi atau dengan orang lain. Karena kalau sampai 32 tusukan, pendapat keluarga adalah kemungkinan masih ada orang lain yang terlibat,” ucap kuasa hukum keluarga korban, Jeffry Lambiombir, melalui sambungan telepon pada Senin, 20 Januari 2025.
Sebelumnya, jasad Kesia ditemukan dalam kondisi penuh luka tusukan dan tanpa busana di Pantai Saoka, Sorong, Papua Barat Daya, pada Ahad, 12 Januari 2025. Malam sebelumnya, Kesia bertemu dengan Agung di tempat hiburan malam. Keduanya kemudian pergi menggunakan mobil ke tempat wisata Mooi Park yang ada di Pantai Saoka.